28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Festival Bubur Asyura Wadah Membangun Spirit Bulan Muharram

SAMPIT,PROKALTENG.CO– Bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam tahun baru Islam. Dirayakan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dengan festival bubur Asyura yang dilaksanakan di Ikon Jelawat, Sabtu (29/7). Bupati mengatakan, festival bubur Asyura wadah membangun spirit bulan Muharram

Bubur yang kerap dihidangkan pada setiap tanggal 10 bulan Muharram itu merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas keselamatan, kesehatan dan nikmat yang telah diberikan selama satu tahun belakang dalam kalender Islam. Hidangan yang terbuat dari beras dan biji-bijian itu dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang ada di sana.

“Kita menyelenggarakan festival bubur Asyura ini untuk memperingati hari Asyura yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram. Ini rutin kita gelar setiap tahunnya. Festival bubur Asyura ini merupakan wadah untuk membangun spirit bulan Muharram kepada masyarakat di daerah ini agar bisa menjadi lebih baik lagi ,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, usai menghadiri festival tersebut.

Baca Juga :  Bupati : Saya Turut Prihatin Atas Kejadian di Desa Bangkal

Dirinya mengatakan, acara tahunan tersebut juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturrahmi antarsesama manusia. Sehingga, spirit tersebut bisa menjadi semangat kebangkitan Islam, dalam menghadapi persoalan global saat ini.

“Saya berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Karena ini wadah untuk mempererat ukhuwah atau tali persaudaraan kita dalam menghadapi persoalan global saat ini,”ucap Halikin.

Festival tersebut juga sebagai untuk memeriahkan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng XII yang diselenggarakan di Kota Sampit Kabupaten Kotim. Dirinya juga berharap agenda tersebut bisa menjadi agenda resmi tahunan yang dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotim.

“Saya ingin peringatan itu bisa berlangsung lebih meriah tahun depan dengan mendatangkan para anak yatim dan dapat memecahkan rekor muri dengan pembuatan bubur Asyura terbanyak,” ujar Halikin

Baca Juga :  Kotim Raih Predikat Pratama Kabupaten Layak Anak Tahun 2023

Ia juga mengatakan festival bubur Asyura harus dilestarikan sebagai sebuah tradisi. Menurutnya budaya Islam pesisir tersebut jangan sampai hilang. Hal tersrbut karena didalamnya terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diambil hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.

“Budaya ini jangan sampai hilang. Ini budaya Islam pesisir yang harus kita lestarikan agar anak cucu kita nanti tau apa itu bubur Asyura. Jangan sampai seperti budaya asli kita pencak silat yang hampir di klaim Malaysia karena kita tidak begitu memperhatikan,” tutupnya.(bah/kpg/ind)

SAMPIT,PROKALTENG.CO– Bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam tahun baru Islam. Dirayakan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dengan festival bubur Asyura yang dilaksanakan di Ikon Jelawat, Sabtu (29/7). Bupati mengatakan, festival bubur Asyura wadah membangun spirit bulan Muharram

Bubur yang kerap dihidangkan pada setiap tanggal 10 bulan Muharram itu merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas keselamatan, kesehatan dan nikmat yang telah diberikan selama satu tahun belakang dalam kalender Islam. Hidangan yang terbuat dari beras dan biji-bijian itu dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang ada di sana.

“Kita menyelenggarakan festival bubur Asyura ini untuk memperingati hari Asyura yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram. Ini rutin kita gelar setiap tahunnya. Festival bubur Asyura ini merupakan wadah untuk membangun spirit bulan Muharram kepada masyarakat di daerah ini agar bisa menjadi lebih baik lagi ,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, usai menghadiri festival tersebut.

Baca Juga :  Bupati : Saya Turut Prihatin Atas Kejadian di Desa Bangkal

Dirinya mengatakan, acara tahunan tersebut juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturrahmi antarsesama manusia. Sehingga, spirit tersebut bisa menjadi semangat kebangkitan Islam, dalam menghadapi persoalan global saat ini.

“Saya berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Karena ini wadah untuk mempererat ukhuwah atau tali persaudaraan kita dalam menghadapi persoalan global saat ini,”ucap Halikin.

Festival tersebut juga sebagai untuk memeriahkan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng XII yang diselenggarakan di Kota Sampit Kabupaten Kotim. Dirinya juga berharap agenda tersebut bisa menjadi agenda resmi tahunan yang dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotim.

“Saya ingin peringatan itu bisa berlangsung lebih meriah tahun depan dengan mendatangkan para anak yatim dan dapat memecahkan rekor muri dengan pembuatan bubur Asyura terbanyak,” ujar Halikin

Baca Juga :  Kotim Raih Predikat Pratama Kabupaten Layak Anak Tahun 2023

Ia juga mengatakan festival bubur Asyura harus dilestarikan sebagai sebuah tradisi. Menurutnya budaya Islam pesisir tersebut jangan sampai hilang. Hal tersrbut karena didalamnya terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diambil hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.

“Budaya ini jangan sampai hilang. Ini budaya Islam pesisir yang harus kita lestarikan agar anak cucu kita nanti tau apa itu bubur Asyura. Jangan sampai seperti budaya asli kita pencak silat yang hampir di klaim Malaysia karena kita tidak begitu memperhatikan,” tutupnya.(bah/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru