SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kontingen Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2024 masih jauh dari yang diharapkan, Berdasarkan posisi urutan pemenang sebenarnya Kabupaten Kotim masih sama seperti tahun lalu, yaitu peringkat tujuh, tetapi dari segi raihan medali mengalami penurunan.
“Pada FBIM 2023 lalu kita dapat meraih dua medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu, untuk tahun ini kita meraih satu emas, tiga perak dan satu perunggu, berarti ada penurunan,” sampai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotim Bima Eka Wardhana, Selasa (28/5).
Dirinya mengatakan akan segera berbenah dan melakukan evaluasi sehubungan dengan menurunnya prestasi Kontingen Kotim dalam FBIM 2024, Dan akan memperbaiki setiap kekurangan yang ada agar bisa tampil lebih baik pada festival selanjutnya.
“Ada beberapa hal yang menjadi evaluasi kami sementara ini, salah satunya kurangnya regenerasi atlet. Kekurangan seperti ini harus kita perbaiki agar tahun depan kita bisa tampil lebih baik dan dan dapat meningkatkan prestasi,” ucap Bima.
Ia juga menambahkan, pada FBIM tahun 2024 ini Kabupaten Kotim mengirimkan 184 anggota kontingen yang terdiri atas 160 peserta lomba, 8 panitia inti, 16 pelatih, koordinator dan pendamping, dengan mengikuti 17 dari 19 cabang lomba, Kegiatan berlangsung selama tujuh hari, yakni pada 17 hingga 23 Mei 2024 di Kota Palangka Raya.
“17 Lomba yang kita ikuti adalah pawai budaya, mangenta, malamang, panginan sungkup simpan, sepak sawut, balogo, habayang, jukung tradisional, besei kambe, manyipet, lawang sakepeng,mangaruhi, karungut, jagau dan bawi nyai pariwisata, maneweng manetek tuntang menyilang kayu, tari pesisir dan tari pedalaman,” kata Bima.
Dirinya menyampaikan untuk raihan medali pada FBIM 2024 Kabupaten Kotim adalah satu medali emas pada cabang lomba lawang sakepeng kategori putra, tiga medali perak diraih pada cabang lomba panginan sukup simpan, malamang dan jukung tradisional, dan satu medali perunggu di cabang lomba jagau dan bawi nyai pariwisata untuk kategori jagau.
“Ada dua cabang lomba yang tidak diikuti adalah perahu hias dan paduan suara lagu daerah. Prestasi kita dalam FBIM memang kurang menggembirakan. dan itu memang perlu adanya evaluasi agar bisa memperbaiki kekurangan kita dimana, sehingga tahun depan bisa lebih bagus lagi,” tutupnya.(bah/kpg)