29.8 C
Jakarta
Sunday, April 27, 2025

Delapan Cabang Lomba yang Dipertandingkan Andalan Baamang untuk Dikirim ke Tingkat Kabupaten

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Gedung Expo Sampit yang sempat lama tak terjamah, kini kembali bergairah. Di sinilah lantunan ayat-ayat suci Alquran menggema, menandai pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-56 tingkat Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Jum’at (25/4) malam.

Selama empat hari, sejak 25 hingga 28 April 2025, gedung itu tak sekadar menjadi tempat lomba, melainkan juga simbol semangat religius dan persatuan masyarakat. MTQ tahun ini mengusung tema besar Pengamalan Nilai Alquran dalam Kehidupan Sehari-hari.

Tidak hanya menjadi ajang mencari bibit unggul untuk berlaga di tingkat kabupaten, kegiatan ini juga membawa pesan moral yang dalam: menjadikane-56 tingkat Kecamatan Baamang

“MTQ ini bukan hanya soal lomba atau juara. Kami ingin suasana religius tumbuh di tengah masyarakat, dan karakter Qurani bisa terbentuk dari lingkungan terkecil,” ujar Arya Agus Wardhana, Ketua Panitia MTQ sekaligus Lurah Baamang Barat, Jumat (25/4).

Baca Juga :  Kadesnya Meninggal, Bupati Lantik Saptomo Jadi Pj Kades Gunung Makmur

Arya menjelaskan, pemilihan Gedung Expo sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Selain ingin memberi nuansa baru, panitia juga berharap kegiatan ini dapat mengangkat kembali fungsi gedung yang selama ini kurang termanfaatkan.

“Kami ingin memperkenalkan kembali potensi aset daerah. Gedung ini punya nilai strategis, dan MTQ menjadi momen yang tepat untuk menghidupkannya kembali,” tambahnya.

MTQ ke-56 ini mempertandingkan delapan cabang utama, antara lain Tartil, Tilawah (kategori anak, remaja, dan dewasa), Tahfidz, Syarhil Qur’an, Bintang Vokalis, serta Pawai Ta’aruf.

Sebanyak 60 peserta dari lima kelurahan dan satu desa ikut ambil bagian, termasuk dalam pawai yang diikuti 20 kelompok dari sekolah, kelurahan, dan majelis taklim. Selain itu, suasana kian semarak dengan hadirnya bazar UMKM yang melibatkan para pelaku usaha lokal, kelompok tani, PKK, hingga komunitas masyarakat. Semua stan disediakan gratis.

Baca Juga :  Terus Berusaha Memenuhi Target dengan Cara Berinovasi Memaksimalkan Potensi yang Dimiliki

“Ini bentuk nyata dukungan kami terhadap ekonomi kerakyatan,” jelas Arya.

Sementara itu, Camat Baamang, Sufiansyah, turut mengapresiasi antusiasme warga dan kerja keras panitia. Meski terkendala anggaran, kegiatan ini tetap bisa berjalan berkat partisipasi para donatur dan dunia usaha.

“Doorprize juga kami siapkan sebagai bentuk apresiasi kepada peserta dan pengunjung. MTQ ini bukan akhir, melainkan langkah awal menuju persiapan MTQ tingkat kabupaten,” ucapnya.

Sufiansyah menyebut, delapan cabang lomba yang dipertandingkan menjadi andalan Baamang untuk dikirim ke tingkat kabupaten. “Target kami realistis, minimal juara dua. Tapi kami optimistis bisa bersaing karena kami sudah seleksi sejak di tingkat kelurahan,” tutupnya. (mif/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Gedung Expo Sampit yang sempat lama tak terjamah, kini kembali bergairah. Di sinilah lantunan ayat-ayat suci Alquran menggema, menandai pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-56 tingkat Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Jum’at (25/4) malam.

Selama empat hari, sejak 25 hingga 28 April 2025, gedung itu tak sekadar menjadi tempat lomba, melainkan juga simbol semangat religius dan persatuan masyarakat. MTQ tahun ini mengusung tema besar Pengamalan Nilai Alquran dalam Kehidupan Sehari-hari.

Tidak hanya menjadi ajang mencari bibit unggul untuk berlaga di tingkat kabupaten, kegiatan ini juga membawa pesan moral yang dalam: menjadikane-56 tingkat Kecamatan Baamang

“MTQ ini bukan hanya soal lomba atau juara. Kami ingin suasana religius tumbuh di tengah masyarakat, dan karakter Qurani bisa terbentuk dari lingkungan terkecil,” ujar Arya Agus Wardhana, Ketua Panitia MTQ sekaligus Lurah Baamang Barat, Jumat (25/4).

Baca Juga :  Kadesnya Meninggal, Bupati Lantik Saptomo Jadi Pj Kades Gunung Makmur

Arya menjelaskan, pemilihan Gedung Expo sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Selain ingin memberi nuansa baru, panitia juga berharap kegiatan ini dapat mengangkat kembali fungsi gedung yang selama ini kurang termanfaatkan.

“Kami ingin memperkenalkan kembali potensi aset daerah. Gedung ini punya nilai strategis, dan MTQ menjadi momen yang tepat untuk menghidupkannya kembali,” tambahnya.

MTQ ke-56 ini mempertandingkan delapan cabang utama, antara lain Tartil, Tilawah (kategori anak, remaja, dan dewasa), Tahfidz, Syarhil Qur’an, Bintang Vokalis, serta Pawai Ta’aruf.

Sebanyak 60 peserta dari lima kelurahan dan satu desa ikut ambil bagian, termasuk dalam pawai yang diikuti 20 kelompok dari sekolah, kelurahan, dan majelis taklim. Selain itu, suasana kian semarak dengan hadirnya bazar UMKM yang melibatkan para pelaku usaha lokal, kelompok tani, PKK, hingga komunitas masyarakat. Semua stan disediakan gratis.

Baca Juga :  Terus Berusaha Memenuhi Target dengan Cara Berinovasi Memaksimalkan Potensi yang Dimiliki

“Ini bentuk nyata dukungan kami terhadap ekonomi kerakyatan,” jelas Arya.

Sementara itu, Camat Baamang, Sufiansyah, turut mengapresiasi antusiasme warga dan kerja keras panitia. Meski terkendala anggaran, kegiatan ini tetap bisa berjalan berkat partisipasi para donatur dan dunia usaha.

“Doorprize juga kami siapkan sebagai bentuk apresiasi kepada peserta dan pengunjung. MTQ ini bukan akhir, melainkan langkah awal menuju persiapan MTQ tingkat kabupaten,” ucapnya.

Sufiansyah menyebut, delapan cabang lomba yang dipertandingkan menjadi andalan Baamang untuk dikirim ke tingkat kabupaten. “Target kami realistis, minimal juara dua. Tapi kami optimistis bisa bersaing karena kami sudah seleksi sejak di tingkat kelurahan,” tutupnya. (mif/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/