SAMPIT, PROKALTENG.CO– Untuk mewujudkan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi Kotim Smart City atau Kota Cerdas, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Seperti pemerataan internet juga terus diupayakan karena juga terkait akses jalan dan listrik, tetapi itu bukan kendala bagi daerah ini untuk menjadi Kota Cerdas.
“Saat ini masih bayak PR yang harus kami penuhi seperti pemerataan jaringan internet berbeda dengan pemerataan jalan dan listrik.Sehingga akan lebih sulit karena adanya keterkaitan, Terutama terkait dengan jaringan listrik PLN,” kata kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotim Multazam, Rabu (24/8).
Menurutnya saat ini masih ada 43 desa yang belum teraliri jaringan listrik dari PLN sehingga juga berkaitan dengan upaya pemerataan jaringan internet untuk perbaikan pelayanan publik, dengan harapan agar masyarakat dimudahkan dalam segala hal sehingga efektif dari sisi pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat.
“Dengan masih banyaknya desa yang belum teraliri jaringan listrik PLN, Sehingga berpengaruh terhadap pemerataan internet, saya berharap agar kebijakan daerah ke depannya bisa sejalan dan adanya kemudahan terhadap program yang berkaitan dengan pemerataan internet,” ucap Multazam.
Dirinya mengatakan walaupun belum meratanya jaringan internet di Kabupaten Kotim, program smart city yang saat ini dalam tahap penyusunan master plan Smart City tahap III mendapat apresiasi dari jajaran Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan apresiasi itu disampaikan langsung oleh Pembimbing Smart City Kemenkominfo Republik Indonesia (RI), Wing Wahyu Winarno.
“Dari beberapa hal, kemajuan teknologi yang digunakan di Kotim bahkan lebih maju dari beberapa kota di Pulau Jawa, Salah satunya adanya penggunaan alat presentasi kita yang sudah modern dengan memakai wireless, kalau di daerah lain mereka masih pakai kabel, jadi menurutnya kota Sampit sistem informasinya sudah lumayan,” jelasnya.(bah).