Site icon Prokalteng

MTQH, Mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin

Bupati Kotim H. Halikinnor (paling kanan). Saat ikut menghadiri pawai ta’aruf dalam rangka MTQH ke XXXI tingkat Provinsi Kalteng di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kobar, Minggu (19/11). (FOTO : PROKOPIM UNTUK KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH) ke XXXI tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah dilaksanakan sejak pekan lalu di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) juga turut ikut serta dengan mengerahkan qori dan qori’ah terbaiknya yang sudah diseleksi mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Namun, meski perhelatan tahunan tersebut adalah ajang untuk menjadi yang terbaik, Bupati Kotim H. Halikinnor tetap mengingatkan agar jangan sampai salah berniat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, ada hal yang lebih penting selain menjadi yang terbaik dalam festival agama Islam tersebut. Ia menuturkan, potensi penyebaran syiar Islam sangat besar dalam acara itu.

“Kita lihat peserta yang ikut tidak hanya dari satu suku saja. Tapi bermacam-macam mereka yang tinggal di sini (Kalteng, red). Jadi ini mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin,”ujarnya, usai turut serta menghadiri pawai ta’aruf MTQH tingkat Provinsi Kalteng di Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Minggu (19/11).

Halikinnor menyebutkan, suasana Islam yang penuh kedamaian inilah yang harusnya dipamerkan ke khalayak ramai. Mengingat, sejatinya Islam adalah agama yang cinta damai. Hal itu sesuai dengan isi Al-Qur’an dan Hadist yang dibawakan oleh para peserta dalam perlombaan tersebut. Sehingga, pemikiran-pemikiran beberapa orang yang negatif dapat dipatahkan.

“Islam ini cinta damai dan toleransi tinggi sesuai dengan tuntunan kitab suci Alquran dan Hadist Nabi. Ini yang harus kita syiarkan. Melalui keikutsertaan Kotim ini, kita harap juga bisa sekaligus berdakwah menyebarkan ajaran Islam yang cinta damai,”ucapnya.

Dirinya berpesan kepada kafilah Kotim yang akan tampil agar dapat berlomba dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Sehingga dakwah yang disebutkan dirinya dapat tersampaikan kepada khalayak ramai. Menurutnya, selain membawa nama baik Kotim, para qori dan qori’ah tersebut juga akan mendapat ganjaran pahala dan kebaikan di sisi Allah.(sli/kpg/ind)

Exit mobile version