34.7 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Dinsos Telah Laksanakan Program Bantuan Rutin untuk Lansia, Disabilitas dan Anak Yatim Piatu

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hawianan. Menyampaikan, bahwa pemerintah daerah melalui Dinsos telah melaksanakan program bantuan rutin kepada masyarakat sejak awal tahun 2024. Program bantuan ini terbagi dalam tiga kategori, yakni lanjut usia (lansia) miskin yang tidak mampu bekerja untuk mencari nafkah sendiri, penyandang disabilitas dan yatim piatu.

“Dinas Sosial telah melaksanakan program bantuan rutin bagi para lansia, penyandang disabilitas dan anak yatim piatu mulai awal tahun 2024 kemarin,” kata Hawianan, Jumat (20/9) lalu.

Menurut dia, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kategori penerimanya. Untuk lansia miskin, bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok sehari-hari, seperti sembako.

Penyandang disabilitas diberikan bantuan alat yang bisa menunjang aktivitasnya. Contohnya kursi roda, dan untuk anak yatim piatu diberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan semacamnya.

“Untuk kali ini program yang diberikan adalah untuk kategori lansia. Dalam menjalankan program ini, peran camat dan kepala desa sangat kami butuhkan karena jumlah bantuan disiapkan sesuai usulan dari pemerintahan kecamatan maupun desa setempat,” jelasnya.

Baca Juga :  Jangan Terprovokasi! Bupati : Mari Sama-sama Menjaga Keamanan yang Kondusif

Dia mengatakan, dalam beberapa hari ini pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada lansia di tujuh desa di wilayah Kecamatan Cempaga dan Pulau Hanaut. Hal ini untuk membantu meringankan beban para lansia di Kotim.

Sementara Camat Cempaga Ady Candra menyampaikan, sebelumnya pemerintah daerah telah menyurati pihak kecamatan untuk mendata warga lansia dengan kondisi ekonomi miskin ekstrem.

Menindaklanjuti arahan tersebut, pihaknya kemudian menyurati seluruh kepala desa di wilayah tersebut untuk mendata warga masing-masing sesuai data riil di lapangan. Data tersebutlah yang disampaikan ke pemerintah daerah sebagai sasaran penerima bantuan ini.

“Awalnya kami mengusulkan 125 penerima bantuan, karena yang kami kategorikan adalah lansia miskin ekstrem. Kemudian, ada tambahan empat orang. Alhamdulillah, semuanya bisa terakomodir hari ini,” ujar Ady Candra.

Baca Juga :  Proses Seleksi Posisi Direksi dan Komisaris BUMD Masih Berlangsung, Bupati akan Tunjuk Plt

Atas nama warganya, Ady menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas bantuan yang disalurkan. Terlebih, menurutnya, di Kecamatan Cempaga memang cukup banyak warga lansia dengan kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan.

Bahkan tak jarang warga lansia yang tinggal sebatang kara dan hanya mengandalkan belas kasihan tetangga. Sedangkan anak cucu telah pergi jauh, baik untuk merantau atau pindah domisili.

“Tidak hanya warga lansia, kami juga mengusulkan bantuan untuk kategori lainnya kepada pemerintah daerah. Antara lain, warga miskin non ekstrem yang artinya masih berpenghasilan tapi tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi di dalam rumahnya  ada lima sampai tujuh anak, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yang minim. Nah yang seperti itu kami harap juga mendapatkan bantuan,” harapnya. (bah/ens/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hawianan. Menyampaikan, bahwa pemerintah daerah melalui Dinsos telah melaksanakan program bantuan rutin kepada masyarakat sejak awal tahun 2024. Program bantuan ini terbagi dalam tiga kategori, yakni lanjut usia (lansia) miskin yang tidak mampu bekerja untuk mencari nafkah sendiri, penyandang disabilitas dan yatim piatu.

“Dinas Sosial telah melaksanakan program bantuan rutin bagi para lansia, penyandang disabilitas dan anak yatim piatu mulai awal tahun 2024 kemarin,” kata Hawianan, Jumat (20/9) lalu.

Menurut dia, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kategori penerimanya. Untuk lansia miskin, bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok sehari-hari, seperti sembako.

Penyandang disabilitas diberikan bantuan alat yang bisa menunjang aktivitasnya. Contohnya kursi roda, dan untuk anak yatim piatu diberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan semacamnya.

“Untuk kali ini program yang diberikan adalah untuk kategori lansia. Dalam menjalankan program ini, peran camat dan kepala desa sangat kami butuhkan karena jumlah bantuan disiapkan sesuai usulan dari pemerintahan kecamatan maupun desa setempat,” jelasnya.

Baca Juga :  Jangan Terprovokasi! Bupati : Mari Sama-sama Menjaga Keamanan yang Kondusif

Dia mengatakan, dalam beberapa hari ini pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada lansia di tujuh desa di wilayah Kecamatan Cempaga dan Pulau Hanaut. Hal ini untuk membantu meringankan beban para lansia di Kotim.

Sementara Camat Cempaga Ady Candra menyampaikan, sebelumnya pemerintah daerah telah menyurati pihak kecamatan untuk mendata warga lansia dengan kondisi ekonomi miskin ekstrem.

Menindaklanjuti arahan tersebut, pihaknya kemudian menyurati seluruh kepala desa di wilayah tersebut untuk mendata warga masing-masing sesuai data riil di lapangan. Data tersebutlah yang disampaikan ke pemerintah daerah sebagai sasaran penerima bantuan ini.

“Awalnya kami mengusulkan 125 penerima bantuan, karena yang kami kategorikan adalah lansia miskin ekstrem. Kemudian, ada tambahan empat orang. Alhamdulillah, semuanya bisa terakomodir hari ini,” ujar Ady Candra.

Baca Juga :  Proses Seleksi Posisi Direksi dan Komisaris BUMD Masih Berlangsung, Bupati akan Tunjuk Plt

Atas nama warganya, Ady menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas bantuan yang disalurkan. Terlebih, menurutnya, di Kecamatan Cempaga memang cukup banyak warga lansia dengan kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan.

Bahkan tak jarang warga lansia yang tinggal sebatang kara dan hanya mengandalkan belas kasihan tetangga. Sedangkan anak cucu telah pergi jauh, baik untuk merantau atau pindah domisili.

“Tidak hanya warga lansia, kami juga mengusulkan bantuan untuk kategori lainnya kepada pemerintah daerah. Antara lain, warga miskin non ekstrem yang artinya masih berpenghasilan tapi tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi di dalam rumahnya  ada lima sampai tujuh anak, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yang minim. Nah yang seperti itu kami harap juga mendapatkan bantuan,” harapnya. (bah/ens/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/