Site icon Prokalteng

Bantuan Perbaikan Rumah Akan Diberikan untuk Korban Kebakaran Baamang

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, saat diwawancara awak media usai meninjau lokasi kebakaran di Baamang Tengah, Sabtu (17/2). (FOTO :RUSLI/KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kebakaran yang menghanguskan tiga rumah warga di Jalan Muchran Ali Gang Jaring III pada Sabtu (17/2), menyita perhatian Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Selain memberikan bantuan berupa bahan makanan dan keperluan dapur, Pemkab Kotim sendiri juga akan memberikan bantuan untuk pembangunan kembali  rumah para korban tersebut.

“Kita akan berikan bantuan perbaikan rumah para korban ini. Mudah-mudahan bisa meringankan beban mereka,”ujarnya saat meninjau lokasi kebakaran.

Halikin meminta kepada Camat Baamang Sufiansyah agar bisa mendata betul-betul  korban yang terkena musibah tersebut. Hal itu guna memastikan bantuan yang disalurkan oleh pemerintah daerah dapat dirasakan betul oleh para korban tersebut.

Dirinya merasa prihatin atas kebakaran yang menimpa para korban. Ia berharap para korban dapat menerima musibah tersebut dnegan dada yang lapang. Pemkab Kotim sendiri akan berupaya terus untuk meringankan beban mereka.

“Yang namanya musibah kita tidak tahu kapan terjadi. Semoga ini semua ada hikmahnya dan korban diberikan kekutan oleh Allah,”sebutnya.

Bantuan yang diberikan Pemkab Kotim untuk pembangunan rumah bagi korban kebakaran sudah sering disalurkan di beberapa kasus kebakaran lain di wilayah ini. Namun karena memerlukan proses, ia meminta kepada para korban untuk bisa bersabar terlebih dahulu hingga bantuan tersebut dapat diberikan.

“Bantuannya sama seperti korban kebakaran lain. Seperti kemaren di Kota Besi dan Samuda. Kita akan berikan bantuan juga bagi mereka di sini,”ucapnya.

Ia meminta kepada para tetangga agar bisa menampung para korban tersebut terleih dahulu. Pasalnya, lokasi kebakaran yang tergenang banjir tidak memungkinkan bagi pemerintah daerah membangunkan tenda darurat.

“Alhamdulillah tetangga di sini mau menampung mereka (korban, red). Karena kalau banjir di sini menggenang. Jadi tidak memungkinkan untuk kita membangun tenda darurat,”pungkasnya.(sli/kpg).

Exit mobile version