25.3 C
Jakarta
Wednesday, October 1, 2025

Membanggakan! Dua Pelajar SMPN 1 Sampit Wakili Indonesia di Ajang Riset Internasional di Malaysia

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Prestasi membanggakan kembali lahir dari dunia pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dua pelajar SMPN 1 Sampit, Elena Giselle Lantan dan Ilonka Rezky Hyzkia, berhasil lolos mewakili Indonesia pada ajang penelitian internasional di Cyberjaya, Malaysia.

Bupati Kotim, H. Halikinnor, mengapresiasi capaian tersebut. Ia menyebut keberhasilan ini bukan hanya membanggakan sekolah dan daerah, tetapi juga membawa nama baik Indonesia di kancah global.

“Kita patut bersyukur dan bangga karena anak-anak kita mampu berinovasi. Mereka meneliti khasiat daun gelinggang yang sejak lama digunakan masyarakat sebagai obat panu. Dengan kreativitas itu, mereka bisa mengharumkan nama Kotim bahkan negara,” ujarnya, Selasa (16/9).

Halikinnor berharap keberhasilan Elena dan Ilonka menjadi inspirasi bagi pelajar lain. Agar berani mengeksplorasi potensi lokal. Ia menegaskan, peran orang tua dan guru sangat penting dalam membimbing siswa agar percaya diri berkarya.

Baca Juga :  Merdeka Belajar untuk Mengoptimalkan Bakat dan Talenta Anak

“Juara memang bukan tujuan utama. Yang lebih penting, anak-anak mendapat pengalaman berharga dan bisa mengembangkan penelitian yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun daerah,” tambahnya.

Penelitian yang diusung kedua siswa ini berfokus pada tanaman gelinggang atau Cassia alata L, yang selama ini dianggap gulma. Padahal, tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai obat tradisional penyakit kulit seperti kurap, kudis, dan panu.

Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, menjelaskan penelitian ini berangkat dari kearifan lokal masyarakat Dayak yang telah memanfaatkan gelinggang sejak lama.

“Pengetahuan lokal terbukti bisa bersaing di level internasional. Inovasi ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak kalah bernilai dengan penelitian modern,” katanya.

Untuk persiapan, pihak sekolah bekerja sama dengan Labkesda Kotim, SMP IT Arafah Sampit, tenaga ahli dari perusahaan swasta, serta mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kotim. Publikasi penelitian juga digelar di aula Disdik Kotim dengan melibatkan Bapperida dan Dinas Kesehatan sebagai simulasi presentasi.

Baca Juga :  Kunjungan ke Desa. Bupati Berharap Kotim Raih Juara Lomba Desa dan Kelurahan

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menyebut capaian tersebut luar biasa, mengingat keterbatasan fasilitas penelitian di daerah.

“Jarang anak-anak bisa tembus ajang nasional, apalagi internasional. Ini bukti putra-putri Kotim mampu bersaing meski dengan segala keterbatasan. Semoga ke depan lahir lebih banyak peneliti belia yang mengangkat potensi lokal,” ujarnya.

Irfansyah menambahkan, prestasi ini tidak terlepas dari sinergi siswa, guru, orang tua, dan dukungan lingkungan sekitar.

“Guru punya peran besar dalam membimbing. Capaian ini harus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi,” pungkasnya.(bah/kp)

 

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Prestasi membanggakan kembali lahir dari dunia pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dua pelajar SMPN 1 Sampit, Elena Giselle Lantan dan Ilonka Rezky Hyzkia, berhasil lolos mewakili Indonesia pada ajang penelitian internasional di Cyberjaya, Malaysia.

Bupati Kotim, H. Halikinnor, mengapresiasi capaian tersebut. Ia menyebut keberhasilan ini bukan hanya membanggakan sekolah dan daerah, tetapi juga membawa nama baik Indonesia di kancah global.

“Kita patut bersyukur dan bangga karena anak-anak kita mampu berinovasi. Mereka meneliti khasiat daun gelinggang yang sejak lama digunakan masyarakat sebagai obat panu. Dengan kreativitas itu, mereka bisa mengharumkan nama Kotim bahkan negara,” ujarnya, Selasa (16/9).

Halikinnor berharap keberhasilan Elena dan Ilonka menjadi inspirasi bagi pelajar lain. Agar berani mengeksplorasi potensi lokal. Ia menegaskan, peran orang tua dan guru sangat penting dalam membimbing siswa agar percaya diri berkarya.

Baca Juga :  Merdeka Belajar untuk Mengoptimalkan Bakat dan Talenta Anak

“Juara memang bukan tujuan utama. Yang lebih penting, anak-anak mendapat pengalaman berharga dan bisa mengembangkan penelitian yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun daerah,” tambahnya.

Penelitian yang diusung kedua siswa ini berfokus pada tanaman gelinggang atau Cassia alata L, yang selama ini dianggap gulma. Padahal, tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai obat tradisional penyakit kulit seperti kurap, kudis, dan panu.

Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, menjelaskan penelitian ini berangkat dari kearifan lokal masyarakat Dayak yang telah memanfaatkan gelinggang sejak lama.

“Pengetahuan lokal terbukti bisa bersaing di level internasional. Inovasi ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak kalah bernilai dengan penelitian modern,” katanya.

Untuk persiapan, pihak sekolah bekerja sama dengan Labkesda Kotim, SMP IT Arafah Sampit, tenaga ahli dari perusahaan swasta, serta mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kotim. Publikasi penelitian juga digelar di aula Disdik Kotim dengan melibatkan Bapperida dan Dinas Kesehatan sebagai simulasi presentasi.

Baca Juga :  Kunjungan ke Desa. Bupati Berharap Kotim Raih Juara Lomba Desa dan Kelurahan

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menyebut capaian tersebut luar biasa, mengingat keterbatasan fasilitas penelitian di daerah.

“Jarang anak-anak bisa tembus ajang nasional, apalagi internasional. Ini bukti putra-putri Kotim mampu bersaing meski dengan segala keterbatasan. Semoga ke depan lahir lebih banyak peneliti belia yang mengangkat potensi lokal,” ujarnya.

Irfansyah menambahkan, prestasi ini tidak terlepas dari sinergi siswa, guru, orang tua, dan dukungan lingkungan sekitar.

“Guru punya peran besar dalam membimbing. Capaian ini harus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi,” pungkasnya.(bah/kp)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru