27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Diperlukan Irigasi yang Baik

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bergerak mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah merapatkan rencana normalisasi muara Sungai Sampit, yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam pengembangan sistem irigasi pertanian.

Bupati Kotim, Halikinnor menyampaikan, Kabupaten Kotim memiliki peran strategis dalam menyokong ketahanan pangan nasional, terutama di wilayah Kalteng.

“Kita merapatkan karena sekarang kita sedang menggalakkan program ketahanan pangan berdasarkan himbauan pemerintah pusat, Presiden RI, bagaimana negara kita menjadi negara yang swasembada pangan termasuk Kabupaten Kotim,” ujarnya, usai menggelar Rapat Koordinasi bersama Forkopimda Kotim tindak lanjut normalisasi sungai irigasi Kecamatan Teluk Sampit di Rujab Bupati Kotim, Rabu (16/4).

Baca Juga :  Usul Pembangunan SPBU, Rencananya Dipusatkan di Desa Sei Ijum

Menurutnya, Kalteng merupakan salah satu wilayah pemasok utama ketahanan pangan di Indonesia. Di Kalteng sendiri, Kabupaten Kotim menempati urutan ketiga setelah Kapuas dan Pulang Pisau, disusul oleh Seruyan.

Namun, untuk mengoptimalkan program tersebut, diperlukan sistem irigasi yang memadai. Selama ini, hal itu terhambat oleh kondisi muara Sungai Sampit yang dangkal serta status kawasan yang masuk dalam hutan lindung.

“Untuk mendukung program ketahanan pangan diperlukan irigasi yang baik. Nah, kendala kita selama ini untuk normalisasi irigasi itu karena muara sungai kita muara sungai teluk Sampit itu dangkal, dan itu dulu masuk ke dalam kawasan hutan lindung yang tidak boleh kita sentuh,” jelasnya.

Baca Juga :  Sektor Kepelabuhan Jadi Barometer Pertumbuhan Ekonomi

Hal ini kemudian dibahas dalam rapat bersama Balai Sumber Daya Air, yang tahun ini mengalokasikan anggaran lebih dari Rp9 miliar untuk normalisasi muara sungai tersebut. (mif/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bergerak mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah merapatkan rencana normalisasi muara Sungai Sampit, yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam pengembangan sistem irigasi pertanian.

Bupati Kotim, Halikinnor menyampaikan, Kabupaten Kotim memiliki peran strategis dalam menyokong ketahanan pangan nasional, terutama di wilayah Kalteng.

“Kita merapatkan karena sekarang kita sedang menggalakkan program ketahanan pangan berdasarkan himbauan pemerintah pusat, Presiden RI, bagaimana negara kita menjadi negara yang swasembada pangan termasuk Kabupaten Kotim,” ujarnya, usai menggelar Rapat Koordinasi bersama Forkopimda Kotim tindak lanjut normalisasi sungai irigasi Kecamatan Teluk Sampit di Rujab Bupati Kotim, Rabu (16/4).

Baca Juga :  Usul Pembangunan SPBU, Rencananya Dipusatkan di Desa Sei Ijum

Menurutnya, Kalteng merupakan salah satu wilayah pemasok utama ketahanan pangan di Indonesia. Di Kalteng sendiri, Kabupaten Kotim menempati urutan ketiga setelah Kapuas dan Pulang Pisau, disusul oleh Seruyan.

Namun, untuk mengoptimalkan program tersebut, diperlukan sistem irigasi yang memadai. Selama ini, hal itu terhambat oleh kondisi muara Sungai Sampit yang dangkal serta status kawasan yang masuk dalam hutan lindung.

“Untuk mendukung program ketahanan pangan diperlukan irigasi yang baik. Nah, kendala kita selama ini untuk normalisasi irigasi itu karena muara sungai kita muara sungai teluk Sampit itu dangkal, dan itu dulu masuk ke dalam kawasan hutan lindung yang tidak boleh kita sentuh,” jelasnya.

Baca Juga :  Sektor Kepelabuhan Jadi Barometer Pertumbuhan Ekonomi

Hal ini kemudian dibahas dalam rapat bersama Balai Sumber Daya Air, yang tahun ini mengalokasikan anggaran lebih dari Rp9 miliar untuk normalisasi muara sungai tersebut. (mif/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/