Site icon Prokalteng

Manfaatkan Lahan Telantar untuk Pertanian

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor beserta Wakil Bupati Irawati dan Sekda Fajrurrahman saat memanen jagung di lahan depan Kecamatan Seranau beberapa waktu lalu. (BAHRI/KALTENGPOS)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) akan meminjam lahan milik warga yang tidak terpelihara, untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Hal itu dilakukan agar lahan kosong yang banyak telantar di Kota Sampit, dapat dijadikan lahan pertanian sehingga tidak menjadi tempat timbulnya titik api.

“Lahan yang tidak dipelihara itu akan kita pinjam, dan kita akan suruh masyarakat untuk mengelola dengan ditanami sayuran sehingga dapat lebih bermanfaat, selain itu juga tidak menjadi semak belukar,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Rabu (15/2).

Dirinya telah meminta agar pihak kecamatan, khususnya Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang untuk mendata pemilik lahan yang kosong, karena sebagian besar pemilik lahan kosong yang tidak terawat itu bukan orang Sampit tetapi orang dari luar daerah.

“Pemilik lahan yang kosong ada yang tinggal di Malang, Surabaya dan Jakarta, makanya tidak terawat, maka saya minta didata pemiliknya, karena saya mau yang punya itu tidak hanya memiliki sertifikat tapi juga kesadaran terkait menjaga lahan itu. Makanya saya ini sedang menunggu datanya,” ucap Halikin.

Menurutnya tanah kosong dan tidak dirawat itu  bisa menjadi pangkal awal titik api yang menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran. Lahan terlantar itu lebih baik digunakan menjadi lahan produktif bagi masyarakat untuk menanam apa aja sehingga tidak menjadi lahan tidur lagi. dan nanti pihaknya akan mengajukan perjanjian dengan pemerintah melalui prosedur pinjam pakai

“Setelah saya mendapatkan datanya, saya akan melakukan komunikasi dengan pemilik tanah kalau memang pemiliknya tidak mampu mengelola bisa dipinjamkan kepada masyarakat yang bisa mengelolanya, agar menjadi lahan produktif yang bermanfaat oleh petani untuk lahan pertanian dari pada dibiarkan jadi semak belukar,” tutupnya.(bah/kpg)

Exit mobile version