Site icon Prokalteng

Stres Pada Wanita Lebih Tinggi Dibandingkan Pria

Seminar kesehatan mental untuk perempuan digelar agar bisa memanajemen stres, Rabu (11/12). (FOTO : MIFTAH/KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Stres sering kali menghantui orang-orang dengan tanggung jawab yang besar termasuk perempuan. Hal itu karena para perempuan dituntut untuk bisa memanajemen segala hal. Baik itu rumah tangga, keuangan hingga mengasuh anak.

Tak heran, para kaum hawa dinilai rentan terkena stres. Masalah mental ini dinilai berbahaya jika dibiarkan. Stres yang berlebihan bisa menimbulkan gangguan emosi seperti mudah marah, tersinggung, cemas, bahkan dapat menimbulkan penyakit fi sik.

Untuk mengatasi hal itu, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar sebuah seminar tentang manajemen stres untuk kesehatan mental diadakan pada Rabu, (11/12) lalu.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, khususnya di tengah meningkatnya kasus stres di kalangan perempuan. “Stres pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Karena perempuan bisa dipicu oleh berbagai faktor,” ujar Dwi Harjo Suyanto, narasumber dalam seminar tersebut.

Dwi mengungkapkan, tingkat stres yang lebih tinggi pada perempuan sering kali dipicu oleh berbagai faktor, seperti hubungan yang kurang harmonis dalam keluarga atau masalah sosial lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, angka konsultasi kejiwaan di Kotim menunjukkan tren peningkatan, dengan mayoritas konsultan adalah perempuan.

“Ada beberapa model kunjungan ke psikologi. Ada konsultasi psikologi saja, ada konsul psikologi dan dokter anak, ada psikologi psikiatri,” katanya.

Dwi juga menjelaskan beberapa faktor penyebab stres, seperti ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga bagi ibu rumah tangga, atau permasalahan hubungan dengan orang tua atau teman dekat bagi remaja.

“Untuk anak-anak, gangguan perkembangan dan perundungan (bullying) di sekolah juga menjadi faktor pemicu stres yang signifi kan,” jelasnya.

Ketua Panitia Penyelenggara HUT DWP ke-25, Hesty Mentana, menambahkan bahwa seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkuat kesehatan mental anggota DWP. Hal itu selaras dengan tema nasional HUT DWP yang bertajuk ‘Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas 2045’,

“Kami ingin memastikan bahwa para ibu, yang merupakan fondasi keluarga, memiliki kesehatan mental yang kuat. Sebagai istri yang mendampingi suami dalam pekerjaan sebagai ASN, kami harus tetap sehat baik fi sik maupun mental,” tuturnya.

Melalui seminar ini, DWP Kotim berharap para anggotanya dapat lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan mental yang sehat dan siap mendampingi suami dalam menjalankan tugas sebagai ASN.

“Puncak acara HUT DWP ke-25 ini adalah seminar kesehatan mental yang kami harap dapat membantu anggota DWP untuk lebih memahami cara mengelola stres dalam kehidupan seharihari,” tutupnya. (mif/ans/kpg)

Exit mobile version