26 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

Warga Terdampak Banjir Butuh Air Bersih

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Warga terdampak bencana alam banjir di wilayah pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini membutuhkan bantuan air bersih. Hal ini dikarenakan karena sumber air bersih yang ada, keruh dan kotor akibat bencana itu.

Permintaan air bersih itu datang dari warga yang tinggal di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean. “Iya, warga kamu saat ini butuh bantuan air bersih karena air yang biasa dikonsumsi warga kondisinya keruh dankotor,” kata Kepala Desa Kabuau, Andi Lala, Selasa (13/9).

Kades menyebutkan, banjir yang melanda desa itu berdampak pada banyak hal seperti aktivitas warga dan kebutuhan hidup warga. Dia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihak desa meminta bantuan dari perusahaan besar sawit (PBS) yang ada sekitar desa untuk memenuhi kebutuhan air bersih khususnya bagi warga yang tinggal di lingkungan RT 1.

Baca Juga :  Tidak Menerima Pemberitahuan Resmi Mengenai Agenda Kepala Daerah

Setiap hari, kata Kades yaitu pada waktu sore mobil tangki perusahaan datang ke RT 1 untuk memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga. “Satu mobil tangki itu cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak. 65 kepala keluarga yang terdampak di desa kami tapi terparah di RT 1,” sebutnya.

Andi Lala menyebutkan, RT 1 terparah terdampak banjir, karena letaknya berada di pinggir sungai. Sehingga ketika ada hujan terus mengguyur dan banjir kiriman dari wilayah utara yaitu Antang Kalang membuat sungai meluap hingga masuk ke pemukiman warga.

“Saya berterima kasih kepada pihak perusahaan yang telah ikut membantu menyalurkan air bersih,” terangnya.

Andi juga sangat berterimakasih kepada Pemerintah Daerah Kotim telah menyalurkan sembako. Karena bantuan itu juga sangat diperlukan bagi warga yang terdampak banjir. Diketahui, banjir yang melanda wilayah Utara Kotim kian meluas. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, 17 desa maupun kelurahan di 7 kecamatan yang terendam banjir dengan kedalaman berkisar 50 cm sampai 2 meter.(sli/ans)

Baca Juga :  Dampak Karhutla, Kasus ISPA Meningkat

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Warga terdampak bencana alam banjir di wilayah pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini membutuhkan bantuan air bersih. Hal ini dikarenakan karena sumber air bersih yang ada, keruh dan kotor akibat bencana itu.

Permintaan air bersih itu datang dari warga yang tinggal di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean. “Iya, warga kamu saat ini butuh bantuan air bersih karena air yang biasa dikonsumsi warga kondisinya keruh dankotor,” kata Kepala Desa Kabuau, Andi Lala, Selasa (13/9).

Kades menyebutkan, banjir yang melanda desa itu berdampak pada banyak hal seperti aktivitas warga dan kebutuhan hidup warga. Dia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihak desa meminta bantuan dari perusahaan besar sawit (PBS) yang ada sekitar desa untuk memenuhi kebutuhan air bersih khususnya bagi warga yang tinggal di lingkungan RT 1.

Baca Juga :  Tidak Menerima Pemberitahuan Resmi Mengenai Agenda Kepala Daerah

Setiap hari, kata Kades yaitu pada waktu sore mobil tangki perusahaan datang ke RT 1 untuk memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga. “Satu mobil tangki itu cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak. 65 kepala keluarga yang terdampak di desa kami tapi terparah di RT 1,” sebutnya.

Andi Lala menyebutkan, RT 1 terparah terdampak banjir, karena letaknya berada di pinggir sungai. Sehingga ketika ada hujan terus mengguyur dan banjir kiriman dari wilayah utara yaitu Antang Kalang membuat sungai meluap hingga masuk ke pemukiman warga.

“Saya berterima kasih kepada pihak perusahaan yang telah ikut membantu menyalurkan air bersih,” terangnya.

Andi juga sangat berterimakasih kepada Pemerintah Daerah Kotim telah menyalurkan sembako. Karena bantuan itu juga sangat diperlukan bagi warga yang terdampak banjir. Diketahui, banjir yang melanda wilayah Utara Kotim kian meluas. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, 17 desa maupun kelurahan di 7 kecamatan yang terendam banjir dengan kedalaman berkisar 50 cm sampai 2 meter.(sli/ans)

Baca Juga :  Dampak Karhutla, Kasus ISPA Meningkat

Terpopuler

Artikel Terbaru