SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) mulai memfokuskan perhatian pada peningkatan layanan kesehatan, khususnya di RSUD dr. Murjani.
Seiring evaluasi program Jaminan Kesehatan Semesta (UHC), lonjakan pasien, terutama untuk layanan cuci darah, menjadi perhatian serius. Hal itu disampaikan Bupati Kotim, Halikinnor, dalam pelantikan pejabat struktural RSUD dr Murjani pada Rabu (9/4).
Ia mengungkapkan bahwa meski pemkab telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp50 miliar untuk mendukung UHC, sejumlah masalah teknis masih terjadi di lapangan. “UHC kita jalankan, anggarannya besar. Tapi kenyataannya warga kita masih harus dirujuk ke Surabaya atau Palangka Raya. Ini yang perlu kita evaluasi,” ujarnya.
Salah satu kendala paling mendesak menurutnya adalah terbatasnya layanan hemodialisis. Saat ini, RSUD dr. Murjani hanya memiliki 21 unit mesin cuci darah, yang dinilai belum memadai untuk jumlah pasien yang terus meningkat.
“Kalau sudah waktunya cuci darah tapi harus antre, bahkan dirujuk ke luar kota, itu jelas membebani masyarakat. Baik dari sisi biaya maupun tenaga,” lanjutnya.
Sebagai bentuk respon, pemerintah daerah akan menambah peralatan medis, meningkatkan jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan, serta memperbaiki sistem layanan secara menyeluruh.
Halikinnor juga meminta pejabat yang baru dilantik agar segera bekerja dan menunjukkan perubahan, mengingat pentingnya rumah sakit sebagai fasilitas yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
“Fokus kita sekarang bukan membangun banyak proyek, tapi menangani hal yang langsung dirasakan rakyat. Salah satunya kualitas layanan kesehatan. Ini prioritas,” tutupnya. (mif/kpg)