29.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Sumur Bor Dinilai Kurang Efektif Karena Tidak Dipelihara

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pengadaan sumur bor. Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai kurang efektif dalam pemadaman Karhutla. Karena sumur yang tersedia tidak dapat digunakan akibat macet. Akibat kurangnya pemeliharaan menjadi faktor tidak efektifnya sumur tersebut.

“Sumur bor itu tidak efektif karena tidak dipelihara. Semua sumur bor macet karena kalau tidak disedot tiga bulan saja itu akan susah digunakan,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Senin (11/9).

Dirinya mengatakan. Program tersebut perlu dievaluasi kembali. Mengingat efektivitasnya yang kurang. Terlebih lagi saat diperlukan seperti sekarang. Karhutla di Kabupaten Kotim semakin meluas akibat cuaca kering. Meski sempat diguyur hujan, namun api masih tetap berkobar. Petugaspun secara aktif terus melakukan pemadaman baik dari jalur darat maupun jalur udara.

Baca Juga :  TEGAS! Tidak Ikut Aturan, Truk Dilarang Masuk Ruas Jalan Kota

“Ini harus kita perhatikan kedepannya. Kalau Pemprov membuat program itu, tolak saja dahulu. Kalau perlu kita bersurat. Karena itu tidak berguna kalau tidak dipelihara,” ujar Halikin.

Dirinya menilai, Pemprov Kalteng lebih baik menganggarkan pembelian lahan untuk dibuat embung (cekungan penampung air, red). Hal itu dinilai lebih efektif karena tidak perlu melakukan perawatan yang berlebihan. Selain itu penampungan tersebut juga bisa digunakan kapanpun untuk menampung air.

“Lebih baik membuat embung. Karena embung itu walaupun tidak dipelihara airnya masih ada. Paling-paling ditumbuhi rumput tapi airnya masih tersedia. Tapi kalau sumur bor jauh dari pemukiman banyak yang tidak berfungsi,” ucap Halikin.

Dia juga mengatakan, Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) yang dibantu oleh instansi terkait, bisa mencari titik pembuatan embung. Sehingga jika lokasi telah ditemukan, maka hanya tinggal membeli lahan yang telah ditentukan untuk pembuatan embung.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Gelar Upacara Hari Bela Negara

“Lebih baik BPBD yang dibantu instansi terkait bisa mencari lokasi yang pas untuk membuat embung. Kita beli tanahnya lalu kita buat. Ini lebih efektif dari pada sumur bor yang bila tidak dipakai malah macet,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pengadaan sumur bor. Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai kurang efektif dalam pemadaman Karhutla. Karena sumur yang tersedia tidak dapat digunakan akibat macet. Akibat kurangnya pemeliharaan menjadi faktor tidak efektifnya sumur tersebut.

“Sumur bor itu tidak efektif karena tidak dipelihara. Semua sumur bor macet karena kalau tidak disedot tiga bulan saja itu akan susah digunakan,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Senin (11/9).

Dirinya mengatakan. Program tersebut perlu dievaluasi kembali. Mengingat efektivitasnya yang kurang. Terlebih lagi saat diperlukan seperti sekarang. Karhutla di Kabupaten Kotim semakin meluas akibat cuaca kering. Meski sempat diguyur hujan, namun api masih tetap berkobar. Petugaspun secara aktif terus melakukan pemadaman baik dari jalur darat maupun jalur udara.

Baca Juga :  TEGAS! Tidak Ikut Aturan, Truk Dilarang Masuk Ruas Jalan Kota

“Ini harus kita perhatikan kedepannya. Kalau Pemprov membuat program itu, tolak saja dahulu. Kalau perlu kita bersurat. Karena itu tidak berguna kalau tidak dipelihara,” ujar Halikin.

Dirinya menilai, Pemprov Kalteng lebih baik menganggarkan pembelian lahan untuk dibuat embung (cekungan penampung air, red). Hal itu dinilai lebih efektif karena tidak perlu melakukan perawatan yang berlebihan. Selain itu penampungan tersebut juga bisa digunakan kapanpun untuk menampung air.

“Lebih baik membuat embung. Karena embung itu walaupun tidak dipelihara airnya masih ada. Paling-paling ditumbuhi rumput tapi airnya masih tersedia. Tapi kalau sumur bor jauh dari pemukiman banyak yang tidak berfungsi,” ucap Halikin.

Dia juga mengatakan, Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) yang dibantu oleh instansi terkait, bisa mencari titik pembuatan embung. Sehingga jika lokasi telah ditemukan, maka hanya tinggal membeli lahan yang telah ditentukan untuk pembuatan embung.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Gelar Upacara Hari Bela Negara

“Lebih baik BPBD yang dibantu instansi terkait bisa mencari lokasi yang pas untuk membuat embung. Kita beli tanahnya lalu kita buat. Ini lebih efektif dari pada sumur bor yang bila tidak dipakai malah macet,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru