Site icon Prokalteng

Selain Kotim, Pabrik Beras Bisa Melayani Seruyan dan Katingan

Bupati Kotim H Halikinnor saat berbincang dengan Dandim 1015 Sampit Letkol Inf Abdul Hamid, Wakil Ketua I DPRD Kotim H Rudianur usai rapat di aula kantor Bapelitbagda, belum lama ini.(FOTO : BAHRI)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera membangun pabrik beras modern atau satu paket bangunan Rice Milling Plant (RMP) dengan kapasitas 3,5 sampai 4 ton perjamnya dan mesin dryer atau pengering gabah kapasitas 30 ton perjam.

Pembangunan pabrik itu diperkirakan akan memakan anggaran lebih dari Rp 15 miliar. Dengan menggunakan dana APBD Provinsi Kalteng. Pabrik tersebut akan dibangun di wilayah selatan Kabupaten Kotim, di atas tanah hibah pemerintah desa yang sudah disiapkan seluas 6 hektar dan ditargetkan akan rampung pada tahun 2023 ini.

“Kita akan mendapat bantuan pembangunan pabrik beras modern, yang rencananya akan dibangun di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit yang memang merupakan lumbung padi daerah ini, semoga pembangunan pabrik tersebut segera dilaksanakan dan dapat selesai tahun ini,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor, Rabu (12/4).

Menurutnya pabrik beras itu sangat diperlukan agar daerah ini dapat memproses sendiri hasil panen yang melimpah sehingga bisa memasarkan beras dengan nama produk sendiri sendiri, dan dengan adanya pabrik modern itu diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan para petani di daerah ini.

“Selain itu keberadaan pabrik beras modern itu nantinya dapat menekan inflasi, sebab beras merupakan salah satu komoditas penyumbang infl asi di Kota Sampit, karena daerah kita penghasil dan surplus beras, tapi tetap saja terjadi infl asi, ini sungguh eronis sekali,” ujar Halikin.

Dirinya juga mengataka tujuan pembangunan pabrik beras modern di Kabupaten Kotim agar gabah hasil produksi petani di daerah ini tidak dibawa keluar daerah seperti Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk diolah, lalu masuk kembali berasnya ke daerah ini untuk dijual ke masyarakat.

“Selama ini hasil gabah kita dibeli oleh tangkulak untuk dibawa ke luar daerah, seperti Banjarmasin untuk diolah menjadi beras dan beras tersebut masuk kembali ke daerah kita untuk dijual kemasyarakat. Dengan ada pabrik beras modern itu merupakan upaya agar beras kita olah sendiri kita pasarkan sendiri,” ucap Halikin.

Ia juga mengatakan pembangunan pabrik beras modern dan RMP dibangun dalam rangka peningkatan nilai tambah pasca panen dan pengolahan hasil panen padi dengan menghasilkan beras premium dan medium, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian petani khususnya yang berada di wilayah tersebut.

“Pabrik beras modern ini nantinya tidak hanya melayani untuk Kotim saja tapi juga wilayah terdekat seperti Seruyan dan Katingan, karena dua Kabupaten ini juga merupakan daerah dengan penghasil beras jenis pulen cukup tinggi di Kalteng,” tutupnya. (bah/ans)

Exit mobile version