24.4 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024
spot_img

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Diajari Menjadi Pribadi Cerdas, Miliki Karakter Kuat Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu upaya pemerintah. Khususnya pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mencetak generasi penerus bangsa sesuai Pancasila. Kurikulum yang masuk dalam kurikulum Merdeka Belajar itu akan diterapkan untuk anak didik ditingkat sekolah dasar (SD) kelas satu hingga kelas lima.

Wakil Bupati (Wabup) Kotim Irawati membeberkan, pendidikan merupakan pondasi utama untuk kemajuan bangsa. Sehingga diperlukan pendidikan yang bermoral dan sesuai dengan Pancasila. Sebab, merekalah yang akan meneruskan roda kepemimpinan bangsa Indonesia.

“Mereka (anak didik, red) adalah penerus bangsa. Merekalah yang akan menentukan nasib bangsa ini. Sehingga perlu pendidikan dan pengembangan diri yang bagus dan sesuai Pancasila,” ujarnya saat menghadiri pembukaan P5 di SDN 3 MB Hulu, Senin (10/6).

Baca Juga :  Ground Check Rutin Perlu Dilakukan Usai Petugas Berhasil Menjinakkan Api

Irawati membeberkan, dalam pelaksanaan pembelajaran P5 peserta didik tidak hanya didajari untuk menjadi pribadi yang intelektual dan cerdas. Akan tetapi mereka diajarkan untuk memiliki karakter yang kuat yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

“Inisiatif ini sangat penting untuk membentuk siswa yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas, toleransi dan semangat gotong royong yang tinggi,” jelasnya.

Dalam kegiatan itu, ia berpesan kepada seluruh tenaga pengajar dan orang tua untuk bisa bersama-sama menyukseskan program tersebut. Terlebih lagi bagi anak-anak dengan usia SD. Menurutnya, di usia itu anak-anak banyak menyerap pembelajaran dengan mudah. Sehingga diperlukan peran orang tua dan guru untuk memberikan pengatahan kepada mereka untuk menjadi pribadi yang baik.

Baca Juga :  Raih 3 Poin, Kehilanga Fokus di Menit Akhir Menjadi Catatan Evaluasi

“Orang tua dan tenaga pengajar berperan penting. Kerjasama antara keduanya menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak,” pungkasnya.(sli/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu upaya pemerintah. Khususnya pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mencetak generasi penerus bangsa sesuai Pancasila. Kurikulum yang masuk dalam kurikulum Merdeka Belajar itu akan diterapkan untuk anak didik ditingkat sekolah dasar (SD) kelas satu hingga kelas lima.

Wakil Bupati (Wabup) Kotim Irawati membeberkan, pendidikan merupakan pondasi utama untuk kemajuan bangsa. Sehingga diperlukan pendidikan yang bermoral dan sesuai dengan Pancasila. Sebab, merekalah yang akan meneruskan roda kepemimpinan bangsa Indonesia.

“Mereka (anak didik, red) adalah penerus bangsa. Merekalah yang akan menentukan nasib bangsa ini. Sehingga perlu pendidikan dan pengembangan diri yang bagus dan sesuai Pancasila,” ujarnya saat menghadiri pembukaan P5 di SDN 3 MB Hulu, Senin (10/6).

Baca Juga :  Ground Check Rutin Perlu Dilakukan Usai Petugas Berhasil Menjinakkan Api

Irawati membeberkan, dalam pelaksanaan pembelajaran P5 peserta didik tidak hanya didajari untuk menjadi pribadi yang intelektual dan cerdas. Akan tetapi mereka diajarkan untuk memiliki karakter yang kuat yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

“Inisiatif ini sangat penting untuk membentuk siswa yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas, toleransi dan semangat gotong royong yang tinggi,” jelasnya.

Dalam kegiatan itu, ia berpesan kepada seluruh tenaga pengajar dan orang tua untuk bisa bersama-sama menyukseskan program tersebut. Terlebih lagi bagi anak-anak dengan usia SD. Menurutnya, di usia itu anak-anak banyak menyerap pembelajaran dengan mudah. Sehingga diperlukan peran orang tua dan guru untuk memberikan pengatahan kepada mereka untuk menjadi pribadi yang baik.

Baca Juga :  Raih 3 Poin, Kehilanga Fokus di Menit Akhir Menjadi Catatan Evaluasi

“Orang tua dan tenaga pengajar berperan penting. Kerjasama antara keduanya menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak,” pungkasnya.(sli/kpg)

 

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru