SAMPIT, PROKALTENG.CO – Upaya serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah akhirnya berbuah manis.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah atas kinerja dan komitmennya dalam meningkatkan tata kelola persampahan di daerah.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kesungguhan kita membenahi sistem pengelolaan sampah. Alhamdulillah, kerja keras seluruh tim mendapat pengakuan dari pemerintah provinsi,” ujar Kepala DLH Kotim, Marjuki, Sabtu (8/11).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko kepada Marjuki dalam kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng di Palangka Raya.
Acara ini mengusung tema Menuju Zero Waste Kalimantan Tengah 2030 Transformasi Pengelolaan Sampah, Ekonomi Sirkular, dan Inovasi Teknologi.
Marjuki mengakui, penghargaan ini menjadi cambuk semangat sekaligus bukti bahwa langkah-langkah pembenahan yang dilakukan mulai menunjukkan hasil.
Ia menyebutkan, awalnya Kotim sempat mendapat sanksi administrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lantaran pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pasir Putih, Sampit, masih menggunakan sistem open dumpin.
“Sanksi itu menjadi pelajaran penting. Kami langsung melakukan pembenahan besar-besaran agar pengelolaan sampah di Kotim lebih tertib dan ramah lingkungan,” jelasnya.
DLH Kotim kemudian berkolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) untuk memperbaiki kondisi TPA. Lubang-lubang ditimbun tanah dan area diratakan agar tidak lagi terbentuk gunungan sampah. Selain itu, sistem pengangkutan di delapan depo sampah dalam kota juga dibenahi agar lebih efisien dan sesuai standar pengelolaan modern.
“Kalau sekarang datang ke TPA, kondisinya sudah jauh lebih baik. Tidak ada lagi open dumping. Penanganan sampah lebih tertata, dan ini akan terus kita tingkatkan,” tegas Marjuki.
Ia menambahkan, keberhasilan pengelolaan sampah tidak bisa hanya ditopang oleh DLH semata. Kolaborasi lintas sektor, termasuk peran masyarakat dan dunia usaha, sangat dibutuhkan agar Sampit dan sekitarnya benar-benar bersih dan bebas dari tumpukan sampah. (bah/kpg)
