27.4 C
Jakarta
Thursday, September 11, 2025

Jika Smelter Bauksit Terealisasi Dibangun di Pulau Hanaut, Bupati Tekankan 3 Hal Kepada Investor

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), segera bersiap menjadi episentrum baru pertumbuhan ekonomi. Rencana pembangunan smelter bauksit di wilayah tersebut diproyeksikan bakal menyedot investasi hingga ratusan triliun rupiah.

Bupati Kotim Halikinnor menegaskan, jika proyek ini terealisasi, dampak positifnya akan dirasakan tidak hanya masyarakat Kotim, tetapi juga daerah sekitarnya.

“Bahkan hasil bumi dari luar daerah akan dikirim ke Sampit untuk diolah, sehingga roda perekonomian kita bergerak lebih cepat,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

Selain menciptakan lapangan kerja, keberadaan smelter diharapkan meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan royalti. Kehadiran industri ini juga diyakini akan memicu efek berganda bagi perekonomian masyarakat, mulai dari sektor perdagangan, transportasi, hingga jasa pendukung.

Baca Juga :  Terpilih Pimpin PWI Kotim, Siti : Kita akan Selalu Solid dan Bersatu

Tidak hanya smelter bauksit, investor juga merencanakan pembangunan pabrik pengolahan silika, zirkon, dan batu bara. Hal ini menjadikan Pulau Hanaut berpeluang tumbuh menjadi kawasan industri strategis di Kalimantan Tengah.

Halikinnor mengingatkan agar perusahaan memprioritaskan masyarakat lokal dalam rekrutmen tenaga kerja.

“Ada tiga hal yang saya tekankan kepada investor. Pertama, tenaga kerja lokal harus diprioritaskan. Kedua, perusahaan wajib menjalankan program CSR yang fokus membangun Pulau Hanaut. Ketiga, pengusaha dan masyarakat pribumi harus dilibatkan sebagai pelaku utama,” tegasnya. (bah/kpg)

 

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), segera bersiap menjadi episentrum baru pertumbuhan ekonomi. Rencana pembangunan smelter bauksit di wilayah tersebut diproyeksikan bakal menyedot investasi hingga ratusan triliun rupiah.

Bupati Kotim Halikinnor menegaskan, jika proyek ini terealisasi, dampak positifnya akan dirasakan tidak hanya masyarakat Kotim, tetapi juga daerah sekitarnya.

“Bahkan hasil bumi dari luar daerah akan dikirim ke Sampit untuk diolah, sehingga roda perekonomian kita bergerak lebih cepat,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

Selain menciptakan lapangan kerja, keberadaan smelter diharapkan meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan royalti. Kehadiran industri ini juga diyakini akan memicu efek berganda bagi perekonomian masyarakat, mulai dari sektor perdagangan, transportasi, hingga jasa pendukung.

Baca Juga :  Terpilih Pimpin PWI Kotim, Siti : Kita akan Selalu Solid dan Bersatu

Tidak hanya smelter bauksit, investor juga merencanakan pembangunan pabrik pengolahan silika, zirkon, dan batu bara. Hal ini menjadikan Pulau Hanaut berpeluang tumbuh menjadi kawasan industri strategis di Kalimantan Tengah.

Halikinnor mengingatkan agar perusahaan memprioritaskan masyarakat lokal dalam rekrutmen tenaga kerja.

“Ada tiga hal yang saya tekankan kepada investor. Pertama, tenaga kerja lokal harus diprioritaskan. Kedua, perusahaan wajib menjalankan program CSR yang fokus membangun Pulau Hanaut. Ketiga, pengusaha dan masyarakat pribumi harus dilibatkan sebagai pelaku utama,” tegasnya. (bah/kpg)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru