SAMPIT, PROKALTENG.CO– Laga HNR Exhibition yang mempertemukan Sampit Selection dengan Asing Allstar berlangsung sengit, Minggu (4/8) sore. Pertandingan yang di gelar di Stadion 29 November Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) itu disambut antusias penonton.
Kedua keseblesan menampilkan permainan apik selama pertandingan. Aksi saling serang diperlihatkan para pemain sejak menit-menit awal pertandingan. Meski berpostur tubuh tinggi dan besar, Asing Allstar terlihat kewalahan menghadapi pemain pilihan terbaik asal Kotim.
Bahkan belum sampai satu menit awal pertandingan, gawang Asing Allstar hampir kebobolan. Beruntung penjaga gawang, Luis, mampu membendung serangan Sampit Allstar.
Gol pertama baru dihasilkan dimenit ke 27 usai pemain bernomor punggung 11, Abraham Tetteh berhasil memasuki kotak Penalti. Selang lebih dari 10 menit, Abraham kembali merobek jala gawang Sampit Selection. Pemain perkepala pelontos itu berhasil memanfaatkan sepak pojok dengan baik hingga membuat kesebelasannta unggul 2-0.
Seakan tak mau kalah, Sampit Selection terus melakukan serangan ke jalan lawannya. Hasilnya, serangan balik cepat yang dilakukan sriker Sampit Selection, Hapri Reza, mampu menghasilkan gol usai dirinya berhasil berhadapan satu lawan satu dengan kipper Asing Allstar asal Camerun yang keluar dari sarangnya. Skor 2-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Lima menit babak kedua dimulai, gol kembali dicetak oleh Reza. Pemain bernomor punggung 11 itu manpu membawa Sampit Allstar menyamakan kedudukan. Namun, usai 15 menit berselang, Sampit Allstar kembali tertinggal usai pemain Persik Kediri, Ravui, mencetak gol. Keunggulan 3-2 berhasil membawa Asing Allstar mengungguli Sampit Selection dalam laga bergengsi Minggu sore itu.
Usai menyaksikan laga itu, Bupati Kotim, Halikinnor, memberikan pujian atas penampilan Sampit Selection dalam pertandingan melawan Asing All Star, meskipun tim lokal tersebut harus puas dengan kekalahan. Halikinnor merasa terkesan dengan kemampuan para pemain lokal yang mampu menyarangkan gol ke gawang tim lawan yang dikenal memiliki keterampilan tinggi.
“Saya terkesan dengan penampilan pemain bola kita yang luar biasa. Mereka berhasil memasukkan gol ke gawang Asing All Star dengan keterampilan yang cukup mengesankan,” ujarnya.
Awalnya ia sempat meragukan kemampuan Sampit Selection, terutama mengingat postur fisik pemain asing yang lebih besar. Namun, ia mengakui bahwa tim lokal telah menunjukkan permainan yang mampu mengimbangi kekuatan lawan.
“Ini sebagai awal yang positif bagi sepak bola di kita. Sampit berpeluang kembali mendominasi kompetisi lokal dan bersaing di tingkat regional,” terang Halikin.
Dalam kesempatan tersebut, Halikinnor juga menyoroti penilaian petinggi Asing All Star yang menganggap lapangan Stadion 29 Nopember sudah memenuhi standar untuk pertandingan Liga. Ia berharap dengan adanya kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat, Sampit dapat kembali memiliki klub yang berlaga di divisi nasional, setidaknya di divisi 2.
“Dulu kita ingat Persesam yang cukup dikenal tidak hanya di Kalimantan Tengah, tetapi juga di tingkat regional dan cukup disegani. Namun, kita sudah cukup lama tenggelam dalam kancah sepak bola,” tambahnya.
Dengan semangat dan dukungan yang ada, Halikinnor berharap bahwa Sampit Selection dapat memanfaatkan momentum ini untuk mencapai kembali kejayaan sepak bola di Kalteng dan mencatatkan prestasi di tingkat yang lebih tinggi lagi.(sli/kpg)