Site icon Prokalteng

Batasi Aktivitas di Luar Rumah, Jika Mendesak Gunakan Masker

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor bersama Sekda Fajrurrahman dan Kapolres Kotim saat turut serta dalam salat Istisqa, Selasa (3/10). (FOTO : BAHRI/KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Sejak empat hari terakhir, kualitas udara di Kota Sampit memburuk dan sudah masuk kategori berbahaya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau warga, khususnya para orang tua dan anak-anak, terlebih yang mengidap penyakit berkaitan dengan pernafasan, untuk membatasi aktifitas di luar rumah, jika tidak ada keperluan yang mendesak.

“Saya berharap agar orang tua dan anak-anak khususnya yang mengidap penyakit berkaitan dengan pernapasan agar membatasi keluar rumah, jikapun mendesak pakailah masker selain itu juga dapat menjaga kesehatan dirinya,” ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Rabu (4/10).

Imbauan tersebut disampaikannya lantaran kualitas udara di Kota Sampit  masuk dalam kategori sangat tidak sehat, sesuai dengan hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Kualitas udara yang sangat tak sehat itu merupakan dampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menghasilkan kabut asap yang kian pekat.

“Kami juga terus mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabuapaten Kotim melalui kegiatan di rumah-rumah ibadah, dan semua agama yang ada di daerah ini untuk meminta hujan untuk Kabupaten yang kita cintai ini dan juga daerah-daerah lainnya yang mengalami kekeringan,” kata Halikin.

Dirinya juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kotim juga tetap meminta pemerintah pusat melakukan rekayasa cuaca untuk menghasilkan hujan buatan. Hujan buatan diharapkan bisa memaksimalkan upaya, selain pemadaman udara melalui water bombing atau pengeboman air menggunakan helikopter yang dikerahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Pemerintah pusat juga terus memonitor daerah kita, sehingga mereka tahu berapa banyak hot spot yang muncul di Kabupaten  Kotim saat ini. kita juga tetap meminta pemerintah pusat melakukan rekayasa cuaca untuk menghasilkan hujan buatan, karena hujan buatan diharapkan bisa memaksimalkan upaya pemadaman Karhutla,” kata Halikin.

Dia juga berharap dengan solat Istisqa yang kita lakukan kemarin, semoga Allah SWT segera memberikan hujan dalam waktu tidak terlalu lama sehingga bisa memadamkan kebakaran lahan yang saat ini masih marak terjadi di Bumi Habaring Hurung ini.(bah/kpg/ind)

Exit mobile version