SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pendangkalan muara sungai yang terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi salah satu penyebab banjir. Untuk mengatasi pendangkalan muara sungai. Bupati Kabupaten Kotim Halikinnor mendatangkan ekskavator amfibi khusus untuk melakukan pengerukan muara sungai.
Alat berat yang bisa diterjunkan di dua wilayah yaitu darat dan air tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah pendangkalan sungai yang terjadi. “Alhamdulillah alat ekskavator amfi bi yang selama ini kita tunggu-tunggu akhirnya terwujud sekarang. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat,”ujar Halikin saat memantau ekskavator amfibi, Jumat (30/6).
Dirinya mengatakan, ekskavator tersebut merupakan alat yang sudah dimodifikasi. Sehingga bisa melakukan pengerukkan di sungai secara langsung. Dengan adanya alat tersebut, diharapkan dapat memudahkan proses pengerukkan sungai yang ada di Kota Sampit.
“Permasalahan kita adalah di muara sungai ada perumahan masyarakat. Sehingga sulit dilakukan pengerukkan. Jadi dengan adanya alat yang bisa terjun di air langsung, bisa melakukan pengerukkan dengan mudah dan banjir bisa kita atasi,” harapnya. (sli/ans/kpg)
SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pendangkalan muara sungai yang terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi salah satu penyebab banjir. Untuk mengatasi pendangkalan muara sungai. Bupati Kabupaten Kotim Halikinnor mendatangkan ekskavator amfibi khusus untuk melakukan pengerukan muara sungai.
Alat berat yang bisa diterjunkan di dua wilayah yaitu darat dan air tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah pendangkalan sungai yang terjadi. “Alhamdulillah alat ekskavator amfi bi yang selama ini kita tunggu-tunggu akhirnya terwujud sekarang. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat,”ujar Halikin saat memantau ekskavator amfibi, Jumat (30/6).
Dirinya mengatakan, ekskavator tersebut merupakan alat yang sudah dimodifikasi. Sehingga bisa melakukan pengerukkan di sungai secara langsung. Dengan adanya alat tersebut, diharapkan dapat memudahkan proses pengerukkan sungai yang ada di Kota Sampit.
“Permasalahan kita adalah di muara sungai ada perumahan masyarakat. Sehingga sulit dilakukan pengerukkan. Jadi dengan adanya alat yang bisa terjun di air langsung, bisa melakukan pengerukkan dengan mudah dan banjir bisa kita atasi,” harapnya. (sli/ans/kpg)
