31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Jadi Tempat Isolasi ODP, Hotel Katingan Ditutup untuk Umum

KASONGAN-Dijadikannya tempat
mengisolasikan tenaga kesehatan dan warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan
(ODP) Covid-19. Kini Hotel Katingan yang terletak di depan Kantor Bupati
Katingan ditutup untuk umum. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Katingan Sunardi
NT Litang kepada wartawan, Selasa (28/4).

Dijelaskan Wakil
Bupati, ditutupnya untuk umum karena bisa membahayakan bagi tamu jika ada yang
menginap. Walaupun hotel itu selalu disemprot untuk mengantisipasi hal yang
tidak diinginkan.

“Jadi sekarang
ini ada beberapa tenaga kesehatan kita yang diisolasi di tempat itu. Sebab
apabila diisolasikan dirumah, juga berbahaya bagi keluarga mereka. Makanya
kemarin, kita putuskan untuk diisolasi di tempat itu,” ujarnya.

Dia mengatakan,
mengisolasikan tenaga kesehatan di tempat itu juga tidak gratis. Pemerintah
Daerah tetap membayar sesuai ketentuan yang berlaku. “Sedangkan untuk waktu
penutupan untuk umum ini, kita lakukan sampai kondisi Covid-19 ini benar-benar
tidak ada lagi dan dikatakan aman. Perkiraan kita bisa sampai Desember
mendatang,” ungkap Sunardi.

Baca Juga :  Dibuka PBS, Jalan Kereng Pakahi-Kampung Melayu Diserahkan ke Pemkab

Saat disinggung
apakah nanti tidak menimbulkan dampak untuk tamu ke depan, karena tempat itu
dijadikan tempat mengisolasikan orang yang terpapar Covid-19. Menurut Sunardi,
itu pasti ada dampaknya. Di mana masyarakat akan takut untuk menginap di tempat
itu.

“Pasti ada
(dampak,red) yang namanya manusia inikan. Tapi setelah selesai nanti, bukan bearti
ditinggalkan begitu saja. Tentu akan ada langkah yang kita lakukan supaya hotel
itu dipastikan aman kembali, tempat menginap,” tegasnya.

KASONGAN-Dijadikannya tempat
mengisolasikan tenaga kesehatan dan warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan
(ODP) Covid-19. Kini Hotel Katingan yang terletak di depan Kantor Bupati
Katingan ditutup untuk umum. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Katingan Sunardi
NT Litang kepada wartawan, Selasa (28/4).

Dijelaskan Wakil
Bupati, ditutupnya untuk umum karena bisa membahayakan bagi tamu jika ada yang
menginap. Walaupun hotel itu selalu disemprot untuk mengantisipasi hal yang
tidak diinginkan.

“Jadi sekarang
ini ada beberapa tenaga kesehatan kita yang diisolasi di tempat itu. Sebab
apabila diisolasikan dirumah, juga berbahaya bagi keluarga mereka. Makanya
kemarin, kita putuskan untuk diisolasi di tempat itu,” ujarnya.

Dia mengatakan,
mengisolasikan tenaga kesehatan di tempat itu juga tidak gratis. Pemerintah
Daerah tetap membayar sesuai ketentuan yang berlaku. “Sedangkan untuk waktu
penutupan untuk umum ini, kita lakukan sampai kondisi Covid-19 ini benar-benar
tidak ada lagi dan dikatakan aman. Perkiraan kita bisa sampai Desember
mendatang,” ungkap Sunardi.

Baca Juga :  Dibuka PBS, Jalan Kereng Pakahi-Kampung Melayu Diserahkan ke Pemkab

Saat disinggung
apakah nanti tidak menimbulkan dampak untuk tamu ke depan, karena tempat itu
dijadikan tempat mengisolasikan orang yang terpapar Covid-19. Menurut Sunardi,
itu pasti ada dampaknya. Di mana masyarakat akan takut untuk menginap di tempat
itu.

“Pasti ada
(dampak,red) yang namanya manusia inikan. Tapi setelah selesai nanti, bukan bearti
ditinggalkan begitu saja. Tentu akan ada langkah yang kita lakukan supaya hotel
itu dipastikan aman kembali, tempat menginap,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru