KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Masalah buang air besar sembarangan (BABS) menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam menekan angka stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr. Tonun Irawati Panjaitan, M.M., menegaskan bahwa meski tidak berdampak langsung, kebiasaan ini memiliki pengaruh besar terhadap risiko stunting.
“Saat ini, keluarga yang telah berhenti melakukan BABS baru mencapai 58 persen, sementara target minimalnya 70 persen. Kondisi ini perlu perhatian serius karena perilaku tersebut dapat memicu masalah yang berkaitan dengan stunting,” ujar dr. Tonun seusai rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Tahun 2024, Rabu (15/1/2025).
Ia menjelaskan, tinja yang dibuang sembarangan dapat menjadi sumber kontaminasi melalui serangga seperti lalat.
Lalat tersebut dapat membawa bakteri dan mencemari makanan yang akhirnya dikonsumsi ibu hamil atau balita.
“Jika makanan terkontaminasi dan dikonsumsi oleh ibu hamil atau balita, ini dapat memengaruhi kesehatan mereka dan menjadi salah satu faktor pemicu stunting,” lanjutnya.
Guna mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan penggunaan jamban yang layak.
“Sosialisasi terkait pentingnya kebersihan lingkungan dan penggunaan fasilitas sanitasi yang memadai perlu diperkuat agar masyarakat memahami langkah pencegahan stunting,” tutup dr. Tonun. (*mta)