KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Arus kendaraan barang yang melintas di Kabupaten Kapuas terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Anjir Serapat mencatat lonjakan mobilitas hingga 20 persen, terutama di jalur penghubung Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Kepala UPPKB Anjir Serapat, Senen Suko Sungkowo, mengatakan rata-rata 150 hingga 300 unit kendaraan barang melintas setiap hari atau sekitar 3.000 hingga 5.000 unit per bulan. Peningkatan volume kendaraan paling terasa saat Ramadan dan menjelang akhir tahun, ketika permintaan logistik melonjak.
“Jumlah ini terus meningkat, terutama pada momen tertentu seperti Ramadan dan akhir tahun,” ujarnya, Kamis (7/3/2025).
Barang yang diangkut bervariasi, mulai dari hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, hingga bahan bangunan dan kebutuhan pokok. Namun, tidak semua kendaraan wajib masuk timbangan, seperti angkutan bahan berbahaya, bahan bakar minyak (BBM), alat berat, dan peti kemas, sesuai regulasi yang berlaku.
Meski mayoritas kendaraan mematuhi aturan, pelanggaran tetap ditemukan. Data UPPKB Kapuas pada 2024 menunjukkan bahwa pelanggaran dalam pemeriksaan masih di bawah 10 persen dari total kendaraan yang diperiksa setiap bulan.
Jenis pelanggaran bervariasi, mulai dari kelengkapan administrasi seperti KIR yang tidak aktif hingga kelebihan dimensi dan muatan (over dimension dan overload/ODOL).
“Jika ada pelanggaran, kami bisa meminta kendaraan putar balik, memindahkan muatan, atau menindak dengan tilang, tergantung tingkat kesalahannya,” jelasnya.
Suko menegaskan bahwa penindakan, terutama melalui tilang, dilakukan untuk memberikan efek jera bagi pengemudi dan pemilik kendaraan yang melanggar aturan.
“Kami ingin memastikan angkutan barang melintas sesuai ketentuan demi menjaga keselamatan di jalan raya,” tutupnya. (*mta)