KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kapuas terus berinovasi dalam pengelolaan aset daerah dengan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang diberi nama Si Ganteng (Sistem Informasi Geografis Aset Tanah dan Bangunan).
Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pemantauan, inventarisasi, dan pengambilan keputusan terkait aset tanah dan bangunan milik daerah. Sebelum peluncuruan, sosialisasi aplikasi ini dilaksanakan di Ruang Aula Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kapuas, Kamis (6/2/2025).
Kepala Bidang Aset BKAD Kabupaten Kapuas, Eko Tejono, S.St, MA menjelaskan aplikasi Si Ganteng dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengetahui kondisi aset secara cepat dan akurat.
“Dengan aplikasi ini, kita bisa mengetahui kondisi lokasi maupun fisik bangunan secara detail apakah tanahnya sesuai atau tidak. Semua informasi tersebut, bisa langsung kita akses secara online tanpa perlu membuka data manual lagi,” ujarnya.
Dia mengatakan, aplikasi ini tidak hanya mempermudah proses pendataan tetapi juga berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan kebijakan terkait aset yang kurang optimal pemanfaatannya.
“Aplikasi ini akan sangat membantu untuk menentukan langkah ke depan. Baik untuk tanah maupun bangunan yang tidak optimal. Jadi kebijakan bisa diambil berdasarkan data yang sudah tervalidasi,” kata Eko.
Aplikasi Si Ganteng ini, tengah disosialisasikan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Kapuas. Para pengguna aplikasi nantinya dapat melakukan verifikasi langsung di lapangan hanya dengan menggunakan ponsel.
“Pengurus barang dari masing-masing SKPD bisa langsung meninjau lokasi aset dengan bermodalkan HP. Semua kondisi aset seperti apakah bangunan rusak atau tanahnya sesuai akan terangkum di dalam aplikasi ini,”jelasnya.
Dengan aplikasi ini, pemerintah daerah berharap dapat mengelola aset secara lebih efektif dan efisien serta mendukung peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi pemanfaatan aset.
“Ke depannya aplikasi ini akan kami kembangkan untuk mencakup seluruh kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kapuas,” pungkasnya. (*mta/hnd)