25.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Harubuh Manugal, Upaya Pemkab Gunung Mas Lestarikan Kearifan Lokal dan Tradisi Dayak

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar kegiatan Harubuh Manugal, yang bertajuk Handep Hapakat Menggali Kearifan Lokal Budaya Dayak dengan Tradisi Manugal. Kegiatan ini berlangsung di lahan atau ladang Gudang Setengah, RT 01, Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, baru-baru ini.

Penjabat (Pj) Bupati Gumas, Herson B. Aden, yang diwakili oleh Plt. Asisten II Setda Gumas, Champili, secara resmi membuka kegiatan ini yang turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Gumas, Anggota DPRD Gumas, Kepala Perangkat Daerah, camat, lurah, dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Champili, Pj. Bupati Gumas mengungkapkan bahwa melalui kegiatan Harubuh Manugal, Pemkab Gumas berharap masyarakat, terutama di Kabupaten Gumas, dapat melestarikan kearifan lokal yang menjadi bagian dari identitas budaya Dayak. Ia juga menekankan pentingnya menjaga tradisi suku Dayak yang mencerminkan kehidupan yang harmonis, rukun, serta saling gotong royong dalam bekerja.

Baca Juga :  Tenaga Kerja Kontruksi Harus Mengantongi Sertifikasi

“Saya berharap masyarakat Gumas dapat melestarikan dan meneruskan kegiatan Harubuh Manugal ini menjadi acara yang berkelanjutan dan terus menggali potensi budaya daerah,” ujar Champili.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gumas, Hansli Gonak, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam melestarikan adat, budaya, dan tradisi lokal. Selain itu, Harubuh Manugal juga diharapkan menjadi sarana untuk memperkenalkan kearifan budaya lokal, khususnya budaya Dayak Kalimantan Tengah.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin melestarikan adat tradisional masyarakat Dayak di Kabupaten Gumas sekaligus mengenalkan kekayaan budaya lokal yang dimiliki,” ujar Hansli.

Lebih lanjut, Hansli menyampaikan bahwa Harubuh Manugal juga memiliki potensi sebagai sarana promosi budaya dan pariwisata di Kalimantan Tengah. Ia berharap kegiatan ini dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk berladang dan bercocok tanam, yang selama ini mulai ditinggalkan, serta meningkatkan kesejahteraan melalui kegiatan pertanian.

Baca Juga :  Musrenbang Tingkat Kabupaten Jangan Hanya Jadi Acara Seremonial Belaka

“Semoga Harubuh Manugal dapat menjadi penggerak semangat bercocok tanam dan berladang, serta memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (tim)

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar kegiatan Harubuh Manugal, yang bertajuk Handep Hapakat Menggali Kearifan Lokal Budaya Dayak dengan Tradisi Manugal. Kegiatan ini berlangsung di lahan atau ladang Gudang Setengah, RT 01, Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, baru-baru ini.

Penjabat (Pj) Bupati Gumas, Herson B. Aden, yang diwakili oleh Plt. Asisten II Setda Gumas, Champili, secara resmi membuka kegiatan ini yang turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Gumas, Anggota DPRD Gumas, Kepala Perangkat Daerah, camat, lurah, dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Champili, Pj. Bupati Gumas mengungkapkan bahwa melalui kegiatan Harubuh Manugal, Pemkab Gumas berharap masyarakat, terutama di Kabupaten Gumas, dapat melestarikan kearifan lokal yang menjadi bagian dari identitas budaya Dayak. Ia juga menekankan pentingnya menjaga tradisi suku Dayak yang mencerminkan kehidupan yang harmonis, rukun, serta saling gotong royong dalam bekerja.

Baca Juga :  Tenaga Kerja Kontruksi Harus Mengantongi Sertifikasi

“Saya berharap masyarakat Gumas dapat melestarikan dan meneruskan kegiatan Harubuh Manugal ini menjadi acara yang berkelanjutan dan terus menggali potensi budaya daerah,” ujar Champili.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gumas, Hansli Gonak, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam melestarikan adat, budaya, dan tradisi lokal. Selain itu, Harubuh Manugal juga diharapkan menjadi sarana untuk memperkenalkan kearifan budaya lokal, khususnya budaya Dayak Kalimantan Tengah.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin melestarikan adat tradisional masyarakat Dayak di Kabupaten Gumas sekaligus mengenalkan kekayaan budaya lokal yang dimiliki,” ujar Hansli.

Lebih lanjut, Hansli menyampaikan bahwa Harubuh Manugal juga memiliki potensi sebagai sarana promosi budaya dan pariwisata di Kalimantan Tengah. Ia berharap kegiatan ini dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk berladang dan bercocok tanam, yang selama ini mulai ditinggalkan, serta meningkatkan kesejahteraan melalui kegiatan pertanian.

Baca Juga :  Musrenbang Tingkat Kabupaten Jangan Hanya Jadi Acara Seremonial Belaka

“Semoga Harubuh Manugal dapat menjadi penggerak semangat bercocok tanam dan berladang, serta memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru