MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Seminar Cinta Alquran 2025 yang digelar di Barito Utara, mengusung misi penting untuk mempromosikan wajah Islam yang moderat dan mencerahkan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati H. Shalahuddin dalam sambutannya, Rabu (19/11).
Pemahaman keislaman yang moderat dinilai sangat relevan di tengah masyarakat yang majemuk saat ini. Pendekatan ini diyakini sejalan dengan esensi ajaran Alquran yang sejatinya penuh dengan keseimbangan dan kedamaian.
Kehadiran dua narasumber kunci dari kalangan akademisi UIN diharapkan dapat memberikan perspektif yang mendalam dan menyejukkan.
“Seminar ini juga bertujuan untuk menghadirkan pemahaman keislaman yang moderat serta mencerahkan, sesuai dengan ajaran Alquran yang penuh keseimbangan dan kedamaian,” jelas Bupati Shalahuddin.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mencegah berkembangnya paham-paham keagamaan yang ekstrem dan tidak sesuai dengan budaya lokal. Masyarakat diajak untuk memahami Islam secara substantif.
Melalui seminar ini, diharapkan tercipta masyarakat yang tidak hanya cinta pada Alquran, tetapi juga mampu mengamalkan nilainya sebagai rahmat bagi seluruh alam. (ren)
MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Seminar Cinta Alquran 2025 yang digelar di Barito Utara, mengusung misi penting untuk mempromosikan wajah Islam yang moderat dan mencerahkan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati H. Shalahuddin dalam sambutannya, Rabu (19/11).
Pemahaman keislaman yang moderat dinilai sangat relevan di tengah masyarakat yang majemuk saat ini. Pendekatan ini diyakini sejalan dengan esensi ajaran Alquran yang sejatinya penuh dengan keseimbangan dan kedamaian.
Kehadiran dua narasumber kunci dari kalangan akademisi UIN diharapkan dapat memberikan perspektif yang mendalam dan menyejukkan.
“Seminar ini juga bertujuan untuk menghadirkan pemahaman keislaman yang moderat serta mencerahkan, sesuai dengan ajaran Alquran yang penuh keseimbangan dan kedamaian,” jelas Bupati Shalahuddin.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mencegah berkembangnya paham-paham keagamaan yang ekstrem dan tidak sesuai dengan budaya lokal. Masyarakat diajak untuk memahami Islam secara substantif.
Melalui seminar ini, diharapkan tercipta masyarakat yang tidak hanya cinta pada Alquran, tetapi juga mampu mengamalkan nilainya sebagai rahmat bagi seluruh alam. (ren)