Bupati Shalahuddin, menjelaskan Peta konsep/Grand Design dalam rapat tim percepatan pembangunan kawasan Muara Teweh Baru, Rabu (17/12).(FOTO: DISKOMINFOSANDI FOR KP)
Ciptakan Wajah Baru yang Representatif bagi Barito Utara
MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin. Secara langsung memimpin rapat strategis Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Muara Teweh Baru, Rabu (17/12).
Pertemuan tersebut secara khusus membahas langkah-langkah konkret dan grand desain untuk mengakselerasi pembangunan sebuah kawasan strategis baru.
Kawasan yang menjadi fokus pembangunan membentang sepanjang koridor dari Bandara Muhammad Sidik hingga ke ujung Jembatan KH. Hasan Basri. Perencanaan ini diharapkan dapat menjadi katalisator baru bagi percepatan pembangunan di Kabupaten Barito Utara secara keseluruhan.
Dalam paparan utamanya. Bupati H. Shalahuddin menyampaikan sejumlah rencana induk yang akan segera direalisasikan. Ia menekankan bahwa proyek pembangunan ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah terhadap kemajuan wilayah.
“Ini adalah komitmen kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pelayanan publik, dan menciptakan wajah baru yang representatif bagi Kabupaten Barito Utara,” ujar Bupati Shalahuddin.
Rencana pertama yang dibahas secara mendetail adalah peningkatan kualitas infrastruktur jalan poros penghubung utama. Ruas jalan dari ujung Jembatan KH. Hasan Basri, melintasi Jalan H. Koyem, Simpang Polimat, Jingah, hingga Simpang Bandara HMS akan dikembangkan secara signifikan.
Jalan poros tersebut akan ditingkatkan standarnya menjadi jalan dua jalur dengan total lebar mencapai enam lajur kendaraan. Pembangunan ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan, melancarkan arus lalu lintas, serta mempercepat distribusi logistik dan pergerakan ekonomi.
Selain infrastruktur jalan, akan dibangun dua bundaran besar yang dirancang menjadi ikon baru kebanggaan Barito Utara. Lokasi pertama bundaran ini akan berada tepat di depan area Simpang Bandara Muhammad Sidik (HMS).
Lokasi kedua bundaran ikonik tersebut akan dibangun di depan kawasan Polimat atau yang dikenal sebagai Simpang Polimat. Bundaran ini tidak hanya berfungsi sebagai pengatur lalu lintas, tetapi juga sebagai landmark estetis dan ruang publik yang representatif.
Rencana pembangunan pintu gerbang “Selamat Datang Kota Muara Teweh” juga menjadi pembahasan penting untuk memberikan kesan pertama yang baik. Pintu gerbang ini dirancang untuk memperkuat identitas dan karakter kota di mata para pendatang.
Untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, akan dikembangkan kawasan perkantoran pemerintah daerah (Pemda) yang terpadu di wilayah strategis tersebut. Konsep ini memusatkan berbagai layanan publik dalam satu kawasan untuk kemudahan masyarakat.
Potensi alam Sungai Barito akan dimaksimalkan melalui pengembangan kawasan wisata pinggir sungai yang menarik. Area yang akan ditata membentang dari eks Camp Wayang hingga ke ujung Jembatan Barito.
Kawasan wisata sungai tersebut dirancang sebagai ruang terbuka public, yang memanfaatkan keindahan alam sekaligus menjadi daya tarik wisata baru. Pengembangan ini diharapkan dapat menciptakan ruang rekreasi masyarakat dan meningkatkan perekonomian lokal.
Rapat yang dihadiri seluruh anggota tim percepatan ini berlangsung sangat intensif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Tim sepakat untuk segera mematangkan seluruh aspek perencanaan teknis sebelum melangkah ke tahap pelaksanaan fisik di lapangan.
“Pembangunan kawasan Muara Teweh Baru ini adalah investasi besar untuk masa depan kita. Semua elemen, dari pelebaran jalan, pembangunan bundaran ikonik, perkantoran terpadu, hingga kawasan wisata, saling terintegrasi,” tegas Bupati H. Shalahuddin. (ren/kpg)


