30.3 C
Jakarta
Friday, October 3, 2025

Muslimat NU Miliki Peran Strategis Membina Umat

MUARA TEWEH,PROKALTENG.CO – Pj Bupati Barito Utara Indra Gunawan melalui Sekda Drs Muhlis menegaskan bahwa Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran strategis dalam membina umat sekaligus menjaga keutuhan bangsa. Peran ini diwujudkan melalui upaya membentengi akidah, memperkuat moralitas generasi muda, serta memperkokoh ukhuwah.

“Konfercab Muslimat NU ke-IX ini bukan hanya rutinitas organisasi, tetapi momentum konsolidasi, refleksi diri, sekaligus penguatan program kerja ke depan. Muslimat NU adalah bagian integral NU dengan tanggung jawab besar membina umat, khususnya perempuan, baik di bidang pendidikan, dakwah, sosial kemasyarakatan, maupun pemberdayaan ekonomi,” ujar Muhlis saat membacakan sambutan tertulis Pj Bupati pada pembukaan Konferensi di Aula GH Senyiur Syariah Muara Teweh, Kamis (2/10).

Ia menambahkan, forum ini harus menjadi tonggak penguatan peran Muslimat agar semakin berdaya dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Pemerintah daerah pun mengapresiasi kiprah Muslimat NU Barito Utara yang dinilai telah banyak berkontribusi, mulai dari membina keluarga, memperkuat solidaritas sosial, hingga meningkatkan kualitas SDM beriman dan berdaya saing.

Baca Juga :  Dampingi Kapolda Kalteng, Pj Bupati Barito Utara Monitoring Rapat Pleno PSU

Muhlis juga berharap konferensi berlangsung demokratis dan penuh hikmah. Perbedaan pendapat dianggap wajar, namun semangat persatuan harus tetap dikedepankan.

“Mari kita satukan hati dan pikiran untuk membangun Muslimat NU Barito Utara yang lebih maju, sehingga kiprah organisasi perempuan muslim ini semakin nyata bagi kemaslahatan umat,” pungkasnya.

Ketua Muslimat NU Barito Utara Dra Hj ST Dahsri Yusni menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya konfercab yang diikuti 70 peserta. Meski jumlah yang mendaftar lebih banyak, keterbatasan tempat membuat panitia harus membatasi keikutsertaan.

Konfercab ke-IX ini, kata Dahsri, menjadi momentum penting untuk menyusun program kerja lima tahun ke depan, merumuskan rekomendasi peran Muslimat NU dalam pelayanan umat, serta memilih ketua baru untuk periode 2025–2030.

Baca Juga :  Pemkab Batara Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris

“Kami berharap terpilih pemimpin yang inovatif, kreatif, dan mampu membawa perubahan lebih baik. Muslimat NU terus berupaya membangun serta memberdayakan perempuan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, agar tercipta masyarakat sejahtera, damai, dan diridai Allah SWT,” ungkapnya.

Ia menegaskan, Muslimat NU Barito Utara merupakan organisasi yang solid serta konsisten mendukung program pemerintah daerah. Banyak program sudah berjalan baik, meski ada pula yang masih perlu dimaksimalkan. Sementara itu, Ketua PCNU Barito Utara H Alpiansyah SAg menegaskan pentingnya peran Muslimat NU sebagai penjaga mata rantai keilmuan sekaligus benteng ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Ibu-ibu Muslimat NU adalah perawat mata rantai keilmuan yang menghubungkan kita dengan para ulama hingga Rasulullah SAW. Mereka yang banyak membentuk generasi mengenal Aswaja, menjaga akhlak, ukhuwah, dan tradisi tetap tertanam kuat,” jelasnya. (her/kpg)

MUARA TEWEH,PROKALTENG.CO – Pj Bupati Barito Utara Indra Gunawan melalui Sekda Drs Muhlis menegaskan bahwa Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran strategis dalam membina umat sekaligus menjaga keutuhan bangsa. Peran ini diwujudkan melalui upaya membentengi akidah, memperkuat moralitas generasi muda, serta memperkokoh ukhuwah.

“Konfercab Muslimat NU ke-IX ini bukan hanya rutinitas organisasi, tetapi momentum konsolidasi, refleksi diri, sekaligus penguatan program kerja ke depan. Muslimat NU adalah bagian integral NU dengan tanggung jawab besar membina umat, khususnya perempuan, baik di bidang pendidikan, dakwah, sosial kemasyarakatan, maupun pemberdayaan ekonomi,” ujar Muhlis saat membacakan sambutan tertulis Pj Bupati pada pembukaan Konferensi di Aula GH Senyiur Syariah Muara Teweh, Kamis (2/10).

Ia menambahkan, forum ini harus menjadi tonggak penguatan peran Muslimat agar semakin berdaya dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Pemerintah daerah pun mengapresiasi kiprah Muslimat NU Barito Utara yang dinilai telah banyak berkontribusi, mulai dari membina keluarga, memperkuat solidaritas sosial, hingga meningkatkan kualitas SDM beriman dan berdaya saing.

Baca Juga :  Dampingi Kapolda Kalteng, Pj Bupati Barito Utara Monitoring Rapat Pleno PSU

Muhlis juga berharap konferensi berlangsung demokratis dan penuh hikmah. Perbedaan pendapat dianggap wajar, namun semangat persatuan harus tetap dikedepankan.

“Mari kita satukan hati dan pikiran untuk membangun Muslimat NU Barito Utara yang lebih maju, sehingga kiprah organisasi perempuan muslim ini semakin nyata bagi kemaslahatan umat,” pungkasnya.

Ketua Muslimat NU Barito Utara Dra Hj ST Dahsri Yusni menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya konfercab yang diikuti 70 peserta. Meski jumlah yang mendaftar lebih banyak, keterbatasan tempat membuat panitia harus membatasi keikutsertaan.

Konfercab ke-IX ini, kata Dahsri, menjadi momentum penting untuk menyusun program kerja lima tahun ke depan, merumuskan rekomendasi peran Muslimat NU dalam pelayanan umat, serta memilih ketua baru untuk periode 2025–2030.

Baca Juga :  Pemkab Batara Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris

“Kami berharap terpilih pemimpin yang inovatif, kreatif, dan mampu membawa perubahan lebih baik. Muslimat NU terus berupaya membangun serta memberdayakan perempuan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, agar tercipta masyarakat sejahtera, damai, dan diridai Allah SWT,” ungkapnya.

Ia menegaskan, Muslimat NU Barito Utara merupakan organisasi yang solid serta konsisten mendukung program pemerintah daerah. Banyak program sudah berjalan baik, meski ada pula yang masih perlu dimaksimalkan. Sementara itu, Ketua PCNU Barito Utara H Alpiansyah SAg menegaskan pentingnya peran Muslimat NU sebagai penjaga mata rantai keilmuan sekaligus benteng ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Ibu-ibu Muslimat NU adalah perawat mata rantai keilmuan yang menghubungkan kita dengan para ulama hingga Rasulullah SAW. Mereka yang banyak membentuk generasi mengenal Aswaja, menjaga akhlak, ukhuwah, dan tradisi tetap tertanam kuat,” jelasnya. (her/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru