BUNTOK, PROKALTENG.CO – Sedikitnya 44 pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Barito Selatan (Barsel) mendapat penghargaan Satyalencana Karya Satya dari Pemerintah Republik Indonesia, karena sudah mengabdikan diri dan melaksanakan tugasnya 10 sampai 30 tahun serta setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
Kepala Kemenag Barito Selatan, Arbaja mengatakan, penghargaan diberikan kepada PNS yang bekerja setia kepada Pancasila dan UUD 1945, negara, dan pemerintah. Penuh pengabdian, kejujuran, dan kedisplinan secara terus-menerus antara 10, 20, dan 30 tahun.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemicu bagi PNS yang lain, untuk bisa bekerja lebih optimal dan lebih semangat lagi dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat," ucapnya usai memberikan penghargaan , di Aula kantor Kemenag, Selasa (12/10).
Ia menambahkan, jumlah PNS Kemenag Barito Selatan ini terbatas jumlahnya. Tetapi, hal ini jangan sampai menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tidak maksimal.
“Biarpun dengan sedikit, tetapi pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal dan itu menjadi kewajiban kita dalam memenuhinya,"tutupnya.
BUNTOK, PROKALTENG.CO – Sedikitnya 44 pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Barito Selatan (Barsel) mendapat penghargaan Satyalencana Karya Satya dari Pemerintah Republik Indonesia, karena sudah mengabdikan diri dan melaksanakan tugasnya 10 sampai 30 tahun serta setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
Kepala Kemenag Barito Selatan, Arbaja mengatakan, penghargaan diberikan kepada PNS yang bekerja setia kepada Pancasila dan UUD 1945, negara, dan pemerintah. Penuh pengabdian, kejujuran, dan kedisplinan secara terus-menerus antara 10, 20, dan 30 tahun.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemicu bagi PNS yang lain, untuk bisa bekerja lebih optimal dan lebih semangat lagi dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat," ucapnya usai memberikan penghargaan , di Aula kantor Kemenag, Selasa (12/10).
Ia menambahkan, jumlah PNS Kemenag Barito Selatan ini terbatas jumlahnya. Tetapi, hal ini jangan sampai menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tidak maksimal.
“Biarpun dengan sedikit, tetapi pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal dan itu menjadi kewajiban kita dalam memenuhinya,"tutupnya.
