Site icon Prokalteng

Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Masyarakat

jangan-sampai-terjadi-kelangkaan-elpiji-3-kg-di-masyarakat

BUNTOK,
PROKALTENG.CO

– Bupati Barito Selatan H Eddy Raya Samsuri ST mengharapkan agar
pendistribusian gas elpiji ukuran 3 kilogram bisa lancar, sehingga harganya tetap
stabil. Jangan sampai terjadi kelangkaan di masyarakat.

“Hal ini agar bisa menjadi perhatian kita
bersama supaya gas elpiji ukuran tabung 3 kilogram tidak terjadi kelangkaan,”
kata Eddy Raya Samsuri di Buntok, Sabtu (6/2) lalu.

Orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel itu
juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
(Kalteng) yang menginstruksikan kepada semua bupati di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah untuk memperketat pengawasan terhadap pendistribusian gas
elpiji ukuran tabung 3 kilogram.

“Tujuannya agar menjamin ketersediaan stok,
dan kelancaran distribusi hingga stabilitas harga tabung gas bersubsidi
tersebut,” tegasnya.

Dengan adanya instruksi gubernur tersebut, menurut
Eddy, diharapkan harga elpiji ukuran tabung 3 kilogram dapat terkendali, dan
tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan stoknya selalu tersedia.

Menurut Eddy Raya, pemerintah daerah bakal memanggil
pihak pangkalan apabila menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram tidak sesuai
dengan HET, terlebih jika tidak menjual kepada warga yang kurang mampu atau
miskin.

Berdasarkan informasi yang didapat Kalteng
Pos, HET elpiji ukuran tabung 3 kilogram di Kecamatan Dusun Selatan Rp 18 ribu.
Namun saat ini dijual bervariasi. Ada Rp 30 ribu dan ada juga Rp 35 Ribu per tabung.
Sementara HET elpiji 3 kg di Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) Rp 19 ribu.
Kabarnya, di GBA dijual Rp 40 ribu. Di Kecamatan Dusun Utara

HET Rp 22 ribu, namun
dijual Rp 50 ribu. HET di Kecamatan Karau Kuala Rp 22 ribu dan dijual Rp 50
ribu. Sedangkan HET Kecamatan Dusun Hilir Rp 23.500 dan di Kecamatan Jenamas Rp
24.500. Di dua kecamatan itu, kabarnya dijual mencapai Rp 60 ribu per tabung. 

Exit mobile version