MANAJEMEN perubahan merupakan sebuah proses yang mengadaptasi pendekatan manajemen untuk melakukan perubahan dalam sebuah organisasi baik perubahan secara parsial maupun perubahan secara total dan radikal.
Hambatan paling umum untuk keberhasilan perubahan adalah adanya resistensi dari anggota, untuk itu pendekatan dalam manajemen perubahan yang dilakukan adalah: mengidentifikasi siapa, di antara mereka yang terkena dampak perubahan, yang mungkin menolak perubahan; menelusuri sumber, tipe dan tingkat resistensi perubahan yang mungkin ditemukan; mendesain strategi yang efektif untuk mengurangi resistensi tersebut.
Kapan Organisasi Harus Berubah
Ada beberapa faktor yang menandai kapan sebuah organisasi harus melakukan perubahan. Pertama, profit perusahaan. Kita dapat melihat bagaimana posisi keuangan atau profit dari perusahaan, jika mengalami kemunduran ataupun belum mencapai target yang ditetapkan, maka perusahaan harus menyiapkan startegi untuk melakukan perubahan. Kedua, komitmen pemegang saham.
Jika pemegang saham menginginkan perusahaannya terus berkembang dan mengikuti perkembangan yang ada, maka perusahaan harus menyiapkan strategi untuk melakukan perubahan demi memajukan bisnisnya.
Selanjutnya agar strategi dan program manajemen perubahan dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak, maka kita perlu menjalankan setiap langkahnya dengan benar.
Adapun langkah-langkah tersebut meliputi:
Tahap pertama, sosialisasi. Yang harus dilakukan dalam memulai perubahan adalah melakukan sosialisasi ke semua stakeholder yang melaksanakan dan mereka yang akan terdampak oleh perubahan. Kita perlu menjelaskan hal-hal mendasar tentang perubahan, termasuk alasan mengapa kita harus berubah.
Tahap kedua, pemahaman. Melalui sosialisasi, semua orang diharapkan memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya perubahan yang dilakukan oleh organisasi. Pelaku perubahan haruslah memahami alasan mengapa perubahan itu dilakukan, dan apa manfaat serta pengaruh perubahan itu bagi mereka secara pribadi maupun bagi perusahaan.
Tahap ketiga, komitmen. Setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman, seluruh anggota organisasi diminta untuk memiliki komitmen agar perubahan dapat terwujud.
Tahap keempat, implementasi. merupakan point terpenting agar perubahan dapat berjalan sesuai dengan rencana organisasi. Perubahan hanya terjadi ketika komitmen yang disepakati dilaksanakan secara nyata.
Tahap kelima, komunikasi. Implementasi dapat berjalan dengan komunikasi yang efektif dan intens untuk memastikan jalannya perubahan.
Tahap keenam, evaluasi. Tindak lanjut berupa evaluasi/audit dilakukan sebagai langkah pengawalan agar perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diharapkan, dan jika perlu dilakukan tindakan koreksi.
Pemimpin Pelopor Perubahan
Terdapat beberapa Faktor penting sebagai variabel Kunci untuk mencapai keberhasilan pemimpin dalam mempelopori perubahan yaitu: Kegairahan dan keberanian untuk menghadapi berbagai perubahan dengan segala risikonya; Kemampuan berpikir kreatif, thingking out of the box, sehingga mampu melihat berbagai kesempatan yang muncul dari adanya perubahan serta kemampuan untuk memobilisasi jajaran organisasi dan mengatasi resistensi organisasi terhadap perubahan.
Kepemimpinan yang kuat dan tak terkalahkan terdiri dari kombinasi visi, doa dan keyakinan. kemampuan utama pemimpin dalam memanage perubahan adalah: Kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman yang menuntut perubahan, Kemampuan untuk merumuskan visi secara jelas, singkat dan mudah dimengerti, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan visi dengan penuh keyakinan, semangat dan dedikasi sehingga memberikan inspirasi.
Kepemimpinan dengan visi yang tidak jelas akan mengakibatkan hilangnya semangat pencapaian cita-cita. Oleh karena itu, visi haruslah jelas dan tegas. Visi tidak akan punya kekuatan, tenaga ataupun pengaruh, kecuali jika memang disebarkan oleh orang yang mempunyai visi itu sendiri kepada orang lain.
“Tanda dari seorang pemimpin yang hebat adalah kemampuannya menangkap visi, mengeluarkan pikirannya, dan membuat orang mengerti akan maksudnya. Karena visi perlu aksi, maka penting bagi pemimpin untuk bisa dimengerti orang banyak.
Visi tidak harus dijaga dan dilindungi, tetapi harus dibagi supaya ada pengaruhnya. Pemimpin adalah orang yang punya keberanian untuk bermimpi, untuk mengatur,dan punya kekuatan untuk melakukan. Pemimpin adalah orang yang tahu tujuan mereka, kemudian berdiri dan berjalan ke arah tujuan tersebut. Itulah pemimpin yang memiliki kepemimpinan, karena dia tahu tujuan (visi) yang harus mereka tuju. Semoga, anda termasuk pemimpin yang bervisi.***
(Dr MACHASIN, MM. Dosen Prodi Doktor Ilmu Manajemen FEB UNRI)