25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Dua Malam Terapung di Laut, 12 Pemancing Diserang Hiu

Andai tidak ditemukan
nelayan, entah bagaimana nasib 12 pemancing asal Toili, Kabupaten Banggai,
Sulawesi Tengah, ini. Selama dua hari mereka terombang-ambing di lautan lepas.
Selama itu pula mereka dihantui ketakutan pada kawanan hiu. Apalagi, seorang di
antara mereka telah menjadi korban serangan hiu.

Menurut data yang
dihimpun Radar Sulteng dari Kantor SAR Palu, insiden tersebut
terjadi pada Kamis dini hari (21/11), sekitar pukul 03.00 Wita. Kala itu 12
orang tersebut ingin memancing. Berangkatlah mereka naik kapal dari Desa
Moilong, Kecamatan Toili, menuju perairan Bangkurung.

Semula, aktivitas
memancing berjalan sesuai rencana. Sampai malam. Semua senang. Namun, petaka
terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Mesin kapal mendadak terbakar. Api
menghanguskan kapal. Ke-12 orang tersebut akhirnya berlompatan ke laut setelah
memakai pelampung. Mereka lalu berpegangan pada rumpon (alat penangkap ikan)
yang mengambang di laut.

Baca Juga :  Polri Angkat Suara Soal Terpilihnya Firli Jadi Ketua KPK 2019-2023

Petaka tidak berhenti
di situ. Tak lama kemudian, datang seekor hiu ganas. Hiu tersebut menyerang
para pemancing tersebut. Seorang pemancing bernama Safaruddin, 46, diserang.
Tungkai bawah kaki kanannya terluka akibat terkena gigitan hiu. ”Info yang kami
terima, korban saat ini dirawat di rumah sakit Luwuk,” terang Kepala Kantor SAR
Palu Basrano kepada Radar Sulteng.

Hingga kemarin belum
jelas bagaimana cara para pemancing tersebut menghalau hiu. Pihak SAR Palu pun
belum dapat mengonfirmasi hal tersebut kepada para pemancing. Yang pasti, 12
orang itu terombang-ambing di laut sampai Sabtu sore. Mereka diduga bertahan
dengan tetap berpegangan pada rumpon. Hingga akhirnya, pada Sabtu sore (23/11),
sekitar pukul 15.30 Wita, sekelompok nelayan dari Desa Tou, Banggai, menemukan
12 orang itu. Mereka lantas dievakuasi ke sekitar perairan Desa Rata,
Perbatasan Morowali. Pukul 20.00 mereka tiba di Desa Tou. Korban yang digigit
hiu dilarikan ke RS Luwuk pukul 23.30 dan tiba di RS pada Senin (25/11) pukul
01.20. ”Sudah dipastikan 12 orang itu selamat. Jadi, kita hanya pengecekan,
untuk search and rescue tidak ada, hanya melengkapi data,”
terang Basrano.

Baca Juga :  Pilkada 2020 Tak Ditunda Meskipun Tengah Mewabah COVID-19

Basrano belum
mengetahui nama-nama korban. Dia juga belum tahu secara pasti bagaimana cara
bertahan 12 pemancing itu. ”Kami masih menunggu info secara rinci,” ujarnya.(jpc)

 

Andai tidak ditemukan
nelayan, entah bagaimana nasib 12 pemancing asal Toili, Kabupaten Banggai,
Sulawesi Tengah, ini. Selama dua hari mereka terombang-ambing di lautan lepas.
Selama itu pula mereka dihantui ketakutan pada kawanan hiu. Apalagi, seorang di
antara mereka telah menjadi korban serangan hiu.

Menurut data yang
dihimpun Radar Sulteng dari Kantor SAR Palu, insiden tersebut
terjadi pada Kamis dini hari (21/11), sekitar pukul 03.00 Wita. Kala itu 12
orang tersebut ingin memancing. Berangkatlah mereka naik kapal dari Desa
Moilong, Kecamatan Toili, menuju perairan Bangkurung.

Semula, aktivitas
memancing berjalan sesuai rencana. Sampai malam. Semua senang. Namun, petaka
terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Mesin kapal mendadak terbakar. Api
menghanguskan kapal. Ke-12 orang tersebut akhirnya berlompatan ke laut setelah
memakai pelampung. Mereka lalu berpegangan pada rumpon (alat penangkap ikan)
yang mengambang di laut.

Baca Juga :  Polri Angkat Suara Soal Terpilihnya Firli Jadi Ketua KPK 2019-2023

Petaka tidak berhenti
di situ. Tak lama kemudian, datang seekor hiu ganas. Hiu tersebut menyerang
para pemancing tersebut. Seorang pemancing bernama Safaruddin, 46, diserang.
Tungkai bawah kaki kanannya terluka akibat terkena gigitan hiu. ”Info yang kami
terima, korban saat ini dirawat di rumah sakit Luwuk,” terang Kepala Kantor SAR
Palu Basrano kepada Radar Sulteng.

Hingga kemarin belum
jelas bagaimana cara para pemancing tersebut menghalau hiu. Pihak SAR Palu pun
belum dapat mengonfirmasi hal tersebut kepada para pemancing. Yang pasti, 12
orang itu terombang-ambing di laut sampai Sabtu sore. Mereka diduga bertahan
dengan tetap berpegangan pada rumpon. Hingga akhirnya, pada Sabtu sore (23/11),
sekitar pukul 15.30 Wita, sekelompok nelayan dari Desa Tou, Banggai, menemukan
12 orang itu. Mereka lantas dievakuasi ke sekitar perairan Desa Rata,
Perbatasan Morowali. Pukul 20.00 mereka tiba di Desa Tou. Korban yang digigit
hiu dilarikan ke RS Luwuk pukul 23.30 dan tiba di RS pada Senin (25/11) pukul
01.20. ”Sudah dipastikan 12 orang itu selamat. Jadi, kita hanya pengecekan,
untuk search and rescue tidak ada, hanya melengkapi data,”
terang Basrano.

Baca Juga :  Pilkada 2020 Tak Ditunda Meskipun Tengah Mewabah COVID-19

Basrano belum
mengetahui nama-nama korban. Dia juga belum tahu secara pasti bagaimana cara
bertahan 12 pemancing itu. ”Kami masih menunggu info secara rinci,” ujarnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru