26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Jangan Khawatir, Kemendikbud Pastikan Data Pribadi Penerima Kuota Grat

KALTENGPOS.CO- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan data daripada penerima kuota
gratis aman dan tidak disalahgunakan oleh operator. Ini karena data terinput
dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDDikti).

“Keamanan data pribadi, ini konsen kami,
makanya kami gunakan Dapodik atau PDDikti, kami tidak mau kalau tidak
menggunakan dapodik karena risiko lebih besar,” jelas Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin), Hasan Chabibie pada Bincang
Pendidikan dan Kebudayaan secara virtual, Selasa (29/9).

Kata dia, data pribadi Dapodik dan PDDikti
sudah menerapkan sistem keamanan data. Kemudian, ada juga perjanjian tertulis
dengan operator selular untuk bertanggung jawab atas semua data nomor ponsel.

Baca Juga :  Busyet! Puluhan Tahun Pemerintah Menggaji Hampir 100 Ribu PNS Palsu

“Ini sudah kita tanda tangan kesepakatan
untuk menjaga data pribadi seesuai dengan UU yang berlaku,” ujarnya.

Selain itu, untuk memanfaatkan keuangan
negara dengan baik senilai Rp 7,2 triliun. Pihaknya telah berkoordinasi dengan
para pihak terkait untuk transparansi penggunaan anggaran.

“Kami sudah berkoordinasi dengan banyak
pihak, dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
sehingga program ini bisa berjalan dengan baik, kami ingin memanfaatkan uang
negara dengan baik, itu kami lakukan secara transparan,” ungkap dia.

Saat ini, pihaknya telah mengirim kuota
gratis untuk 9,6 juta peserta didik dan pendidik tahap I untuk bulan September.
Sedangkan ditahap dua ini data yang sudah terkumpul bertambah menjadi 27,3
juta.

Baca Juga :  Peringatan Dini Dampak Thypoon Surigae, BMKG Surati 26 Gubernur

“September ini kita sudah mengirim 27.305.495
ke provider, yang terdiri dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, PAUD, kesetaraan,
SLB, mahasiswa vokasi, mahasiswa akademi, guru maupun dosen,” ujar dia.

KALTENGPOS.CO- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan data daripada penerima kuota
gratis aman dan tidak disalahgunakan oleh operator. Ini karena data terinput
dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDDikti).

“Keamanan data pribadi, ini konsen kami,
makanya kami gunakan Dapodik atau PDDikti, kami tidak mau kalau tidak
menggunakan dapodik karena risiko lebih besar,” jelas Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin), Hasan Chabibie pada Bincang
Pendidikan dan Kebudayaan secara virtual, Selasa (29/9).

Kata dia, data pribadi Dapodik dan PDDikti
sudah menerapkan sistem keamanan data. Kemudian, ada juga perjanjian tertulis
dengan operator selular untuk bertanggung jawab atas semua data nomor ponsel.

Baca Juga :  Busyet! Puluhan Tahun Pemerintah Menggaji Hampir 100 Ribu PNS Palsu

“Ini sudah kita tanda tangan kesepakatan
untuk menjaga data pribadi seesuai dengan UU yang berlaku,” ujarnya.

Selain itu, untuk memanfaatkan keuangan
negara dengan baik senilai Rp 7,2 triliun. Pihaknya telah berkoordinasi dengan
para pihak terkait untuk transparansi penggunaan anggaran.

“Kami sudah berkoordinasi dengan banyak
pihak, dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
sehingga program ini bisa berjalan dengan baik, kami ingin memanfaatkan uang
negara dengan baik, itu kami lakukan secara transparan,” ungkap dia.

Saat ini, pihaknya telah mengirim kuota
gratis untuk 9,6 juta peserta didik dan pendidik tahap I untuk bulan September.
Sedangkan ditahap dua ini data yang sudah terkumpul bertambah menjadi 27,3
juta.

Baca Juga :  Peringatan Dini Dampak Thypoon Surigae, BMKG Surati 26 Gubernur

“September ini kita sudah mengirim 27.305.495
ke provider, yang terdiri dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, PAUD, kesetaraan,
SLB, mahasiswa vokasi, mahasiswa akademi, guru maupun dosen,” ujar dia.

Terpopuler

Artikel Terbaru