33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

CJH Siap-siap Ya, Suhu Panas di Arab Saudi Meningkat

JAKARTA – Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis
menyebutkan suhu di Arab Saudi saat ini bisa mencapai 42 derajat celcius.
Sementara nanti saat musim haji, suhu bisa naik hingga 50 derajat celcius.

Dia mengatakan tidak hanya jamaah
saja yang mengantisipasi cuaca panas itu, tetapi juga petugas haji.

Diantara yang menjadi Sri adalah
petugas layanan transportasi haji. “Utamanya layanan bus shalawat. Bus yang
mengantarkan jamaah dari hotel menu Masjidilharam dan sebaliknya,” katanya
kemarin (28/6). Sebab petugas bus shalawat nanti bertugas di titik-titik
pemberhentian bus dan tidak dilengkapi tempat berteduh.

Sri menuturkan halte bus tempat
petugas itu bekerja tidak sama dengan halte di Indonesia pada umumnya. Pada
titik-titik tersebut hanya diberi tanda berupa bendera merah putih. Secara
keseluruhan ada 56 halte dan tiga terminal bus shalawat untuk melayanai jamaah
di Makkah.

Baca Juga :  PBNU: Sukmawati Sangat Tidak Tepat dan Keliru Besar!

Dia juga mengingatkan tantangan petugas
haji bagian transportasi juga bertambah dengan banyaknya jamaah haji. Seperti
diketahui tahun ini kuota jamaah Indonesia bertambah sebanyak 10 ribu orang.
Dimana seluruh kuota tambahan itu didistribusikan untuk kuota haji reguler.

Selain itu Sri menuturkan layanan
bus shalawat tahun ini diberikan kepada seluruh jamaah. “Tahun sebelumnya hanya
91 persen jamaah,” tuturnya. Kemudian layanan bus shalawat juga dibuka selama
24 jam penuh. Dengan demikian jamaah tidak perlu repot jika ingin melakukan ibadah
di Masjidilharam.

Sri membagikan tips kepada jamaah
yang nanti menggunakan bus shalawat untuk beribadah di Masjidilharam. Jamaah
dihimbau untuk berangkat ke Masjidilharam lebih awal sekitar satu sampai dua
jam sebelum waktu salat.

Begitu sebaliknya ketika mau
kembali ke hotel, jamaah diharapkan tidak langsung pulang setelah waktu salat
selesai. “Tapi menunggu satu atau dua jam usai salat berjamaah,” tuturnya.

Baca Juga :  Gempa di Malang Terasa ke Surabaya, Pengunjung Mal Lari Berhamburan

Selain itu tahun ini pemerintah
kembali menyiapkan Tim Mobile Crisis. Tim ini bertugas pada masa Arafah,
Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Tim ini terdiri dari unsure tim gerak cepat
(TGC) Kemenag, tim promotif preventif (TPP) Kemenkes, tim perlindungan jamaah
(linjam) dari unsur TNI dan Polri, tim pertolongan pertama pada jamaah haji
(P3JH), dan media center haji (MCH).

Kepala Satuan Operasi Armuzna
Jaetul Muchlis menuturkan tim ini sudah dimulai sejak pelayanan haji tahun
lalu. Dia berharap tahun ini Tim Mobile Crisis bisa bergerak lebih cepat dan
efektif.

Staf Khusus Menteri Agama Hadi
Rahmad berharap Tim Mobile Crisis mulai mengidentifikasi potensi krisis yang
terjadi dalam pelaksanaan haji. Supaya dapat dilakukan mitigasi sejak awal.
“Mitigasi krisis sudah kita lakukan sejak 2015 lalu. Tetap akan kita lakukan
terus,” katanya. (wan/ful/fin/kpc)

JAKARTA – Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis
menyebutkan suhu di Arab Saudi saat ini bisa mencapai 42 derajat celcius.
Sementara nanti saat musim haji, suhu bisa naik hingga 50 derajat celcius.

Dia mengatakan tidak hanya jamaah
saja yang mengantisipasi cuaca panas itu, tetapi juga petugas haji.

Diantara yang menjadi Sri adalah
petugas layanan transportasi haji. “Utamanya layanan bus shalawat. Bus yang
mengantarkan jamaah dari hotel menu Masjidilharam dan sebaliknya,” katanya
kemarin (28/6). Sebab petugas bus shalawat nanti bertugas di titik-titik
pemberhentian bus dan tidak dilengkapi tempat berteduh.

Sri menuturkan halte bus tempat
petugas itu bekerja tidak sama dengan halte di Indonesia pada umumnya. Pada
titik-titik tersebut hanya diberi tanda berupa bendera merah putih. Secara
keseluruhan ada 56 halte dan tiga terminal bus shalawat untuk melayanai jamaah
di Makkah.

Baca Juga :  PBNU: Sukmawati Sangat Tidak Tepat dan Keliru Besar!

Dia juga mengingatkan tantangan petugas
haji bagian transportasi juga bertambah dengan banyaknya jamaah haji. Seperti
diketahui tahun ini kuota jamaah Indonesia bertambah sebanyak 10 ribu orang.
Dimana seluruh kuota tambahan itu didistribusikan untuk kuota haji reguler.

Selain itu Sri menuturkan layanan
bus shalawat tahun ini diberikan kepada seluruh jamaah. “Tahun sebelumnya hanya
91 persen jamaah,” tuturnya. Kemudian layanan bus shalawat juga dibuka selama
24 jam penuh. Dengan demikian jamaah tidak perlu repot jika ingin melakukan ibadah
di Masjidilharam.

Sri membagikan tips kepada jamaah
yang nanti menggunakan bus shalawat untuk beribadah di Masjidilharam. Jamaah
dihimbau untuk berangkat ke Masjidilharam lebih awal sekitar satu sampai dua
jam sebelum waktu salat.

Begitu sebaliknya ketika mau
kembali ke hotel, jamaah diharapkan tidak langsung pulang setelah waktu salat
selesai. “Tapi menunggu satu atau dua jam usai salat berjamaah,” tuturnya.

Baca Juga :  Gempa di Malang Terasa ke Surabaya, Pengunjung Mal Lari Berhamburan

Selain itu tahun ini pemerintah
kembali menyiapkan Tim Mobile Crisis. Tim ini bertugas pada masa Arafah,
Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Tim ini terdiri dari unsure tim gerak cepat
(TGC) Kemenag, tim promotif preventif (TPP) Kemenkes, tim perlindungan jamaah
(linjam) dari unsur TNI dan Polri, tim pertolongan pertama pada jamaah haji
(P3JH), dan media center haji (MCH).

Kepala Satuan Operasi Armuzna
Jaetul Muchlis menuturkan tim ini sudah dimulai sejak pelayanan haji tahun
lalu. Dia berharap tahun ini Tim Mobile Crisis bisa bergerak lebih cepat dan
efektif.

Staf Khusus Menteri Agama Hadi
Rahmad berharap Tim Mobile Crisis mulai mengidentifikasi potensi krisis yang
terjadi dalam pelaksanaan haji. Supaya dapat dilakukan mitigasi sejak awal.
“Mitigasi krisis sudah kita lakukan sejak 2015 lalu. Tetap akan kita lakukan
terus,” katanya. (wan/ful/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru