JAKARTA, PROKALTENG.CO – Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten yang tidak
layak dikonsumsi publik terkait dugaan bom bunuh diri di Gereja Katedral
Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).
“Kominfo menghimbau masyarakat
untuk tidak menyebarluaskan konten, baik berupa video maupun foto berisi
aktivitas kekerasan, potongan tubuh, luka-luka, dan konten-konten lainnya yang
tidak selayaknya untuk dibagikan kepada publik,†kata Juru Bicara Kementerian
Kominfo Dedy Permadi dalam keterangannya, Minggu (28/3).
Ia menyampaikan, Kominfo meyakini
aktivitas terorisme di ruang publik maupun digital tidak dapat ditoleransi dan
harus diantisipasi dengan kerja bersama dari seluruh komponen bangsa.
Dirinya pun berharap ruang
digital seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat tidak digunakan
untuk penyebarluasan konten-konten negatif seputar dugaan bom bunuh diri
Makassar.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri
Irjen Argo Yuwono menuturkan, pelaku bom diduga berjumlah dua orang yang
berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis matic bernomor polisi DD 5984
MD.
Kedua pelaku berupaya memasuki
pelataran gereja. Akan tetapi, pelaku sempat dihentikan oleh security di pintu
masuk gereja hingga akhirnya ledakan terjadi.
“Dari hasil informasi di lapangan
bahwa ada ditemukan tadi kendaraan yang hancur dan juga ada beberapa potongan
tubuh, dan ini tentunya bagian daripada penyidik dari pihak kepolisian untuk
meyakinkan ya dari potongan-potongan tersebut,†katanya.
Akibat ledakan tersebut,
sedikitnya 14 orang luka-luka. Mereka dirawat di tiga rumah sakit berbeda yakni
di RS Stella Maris, RS Akademis Jaury Jusuf Putra, dan RS Pelamonia.