25.6 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Mahasiswa Asrama Papua di Surabaya Usir Gubernur Lukas Enembe dan Khof

SURABAYA – Gubernur Papua Lukas Enembe ditolak
saat mendatangi asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jalan Kalasan, Surabaya
Timur, Selasa (27/8/2019).

Bahkan, Lukas Enembe yang datang bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar
Parawansa pun diusir oleh penghuni asrama tersebut.

Kedatangan tersebut sejatinya untuk berdialog dengan para penghuni asrama.
Namun, para penghuni malah mengusir keduanya.

“Baca ini! Baca ini baca! Bisa baca atau tidak!” teriak puluhan mahasiswa
dari dalam asrama.

Para mahasiswa itu pun melantangkan syarat kalau Luka Enembe mau masuk ke
dalam.

“Lepas Garuda dulu kalau ke sini. Lepas Garuda!” teriak mereka.

Mendapati penolakan dan pengusiran, Lukas Enembe tak berkata sedikitpun dan
langsung meninggalkan lokasi.

Baca Juga :  Inilah Susunan Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju

Sementara, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, penolakan
mahasiswa Papua itu disebabkan adanya kesalahpahaman.

“Seharusnya yang datang adalah Gubernur sendiri,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, terangnya, jumlah rombongan yang datang bersama
Gubernur Papua terlalu banyak.

“Ada rombangan terlalu banyak, sehingga nantinya akan dijadwalkan ulang,”
jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe dan perwakilan dari Papua Barat
bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi,
Surabaya Pusat, Selasa (27/8) sore.

Kedatangan rombongan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di asrama
mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya dan Malang.

Selain itu juga untuk menjalin komunikasi antar kedua provinsi.

Dalam pertemuan tersebut, Lukas Enembe berharap tidak ada lagi diskriminasi
atau konflik yang terjadi, karena kejadian tersebut akan berdampak besar di
Papua.

Baca Juga :  Pemerintah Jadikan IKN dan Kawasan Penyangga sebagai Lumbung Pangan

“Kami meminta kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menjaga
mahasiswa Papua, pekerja dan masyarakat Papua di Jatim,” ucapnya.

Atas kejadian konflik yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua dan Malang
beberapa hari lalu, Khofifah Indar Parawansa secara pribadi meminta maaf kepada
masyarakat Papua, sebab kejadian tersebut merupakan kejadian secara personal.

Untuk menjalin hubungan yang baik, rencananya Gubernur Jatim KHofifah Indar
Parawansa juga akan berkunjung ke Papua. (jpg/ruh/pojoksatu)

SURABAYA – Gubernur Papua Lukas Enembe ditolak
saat mendatangi asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jalan Kalasan, Surabaya
Timur, Selasa (27/8/2019).

Bahkan, Lukas Enembe yang datang bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar
Parawansa pun diusir oleh penghuni asrama tersebut.

Kedatangan tersebut sejatinya untuk berdialog dengan para penghuni asrama.
Namun, para penghuni malah mengusir keduanya.

“Baca ini! Baca ini baca! Bisa baca atau tidak!” teriak puluhan mahasiswa
dari dalam asrama.

Para mahasiswa itu pun melantangkan syarat kalau Luka Enembe mau masuk ke
dalam.

“Lepas Garuda dulu kalau ke sini. Lepas Garuda!” teriak mereka.

Mendapati penolakan dan pengusiran, Lukas Enembe tak berkata sedikitpun dan
langsung meninggalkan lokasi.

Baca Juga :  Inilah Susunan Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju

Sementara, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, penolakan
mahasiswa Papua itu disebabkan adanya kesalahpahaman.

“Seharusnya yang datang adalah Gubernur sendiri,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, terangnya, jumlah rombongan yang datang bersama
Gubernur Papua terlalu banyak.

“Ada rombangan terlalu banyak, sehingga nantinya akan dijadwalkan ulang,”
jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe dan perwakilan dari Papua Barat
bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi,
Surabaya Pusat, Selasa (27/8) sore.

Kedatangan rombongan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di asrama
mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya dan Malang.

Selain itu juga untuk menjalin komunikasi antar kedua provinsi.

Dalam pertemuan tersebut, Lukas Enembe berharap tidak ada lagi diskriminasi
atau konflik yang terjadi, karena kejadian tersebut akan berdampak besar di
Papua.

Baca Juga :  Pemerintah Jadikan IKN dan Kawasan Penyangga sebagai Lumbung Pangan

“Kami meminta kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menjaga
mahasiswa Papua, pekerja dan masyarakat Papua di Jatim,” ucapnya.

Atas kejadian konflik yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua dan Malang
beberapa hari lalu, Khofifah Indar Parawansa secara pribadi meminta maaf kepada
masyarakat Papua, sebab kejadian tersebut merupakan kejadian secara personal.

Untuk menjalin hubungan yang baik, rencananya Gubernur Jatim KHofifah Indar
Parawansa juga akan berkunjung ke Papua. (jpg/ruh/pojoksatu)

Terpopuler

Artikel Terbaru