29.2 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Menengok Renovasi Masjid Istiqlal

Papan-papan berbahan
stainless berwarna putih dengan garis merah dan biru bertuliskan Waskita Karya
menutup hampir seluruh pagar Masjid Istiqlal, Jakarta. Pintu masuk bagian timur
atau yang berada di seberang Gereja Katedral, Al Fattah dan Al Quddus, tampak
tertutup total. Akses masuk hanya dibuka pada bagian utara, As Salaam, depan
Halte Transjakarta Juanda, dan selatan depan Halte Transjakarta Istiqlal.

Suara desing mesin bor
terdengar dari dalam. Mesin pengeruk tak henti-henti meratakan tanah di atas proyek
yang tengah dikerjakan. Para pekerja berompi kuning kehijauan tampak
mengendalikan kemudi mesin-mesin tersebut.

Masjid Istiqlal lagi
dipercantik. Kompleks masjid terbesar di Asia Tenggara itu kini tengah
dibenahi, sejak dibuka pertama kali untuk publik 41 tahun silam. Anggaran untuk
penambahan berbagai fasilitas terbilang fantastis mencapai Rp 465,3 miliar.

“Akan dibangun tempat
parkir, basement dua lantai ke bawah yang bisa memuat 2.000 mobil,” ucap Kepala
Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam kepada JawaPos.com,
Sabtu (27/7).

Tiang-tiang besi yang
telah disusun membantu para pekerja membersihkan bagian atas bangunan. Garis
pembatas tampak mengitari area terbuka berlantai kemerahan yang digunakan
Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri India, Narendra Modi
2018 lalu.

Di atas area tersebut
para pekerja terus mengusap lantai menggunakan mesin pembersih hingga terlihat
makin kinclong. Maklum saja, setelah 41 tahun beroperasi tentu sudah waktunya
mendapat sentuhan.

Dari lantai utama
masjid terlihat terpal biru menyelimuti lantai dua dan tiga masjid. Papan tanda
akses ke lokasi tersebut ditutup juga terpampang di depan tangga menuju atas.
“(Sedang ada) penginclongan marmer sama stainless steel. Dibuat jadi baru
lagi,” kata Abu Hurairah.

Baca Juga :  Vaksinasi Syarat Penting Transisi Pandemi jadi Endemi

Dimulai sejak 6 Juni
2019, renovasi Istiqlal ditargetkan selesai dalam 10 bulan. Saat ini, kegiatan
mempercantik Istiqlal baru berjalan sekitar 4-5 persen. Maka, pemandangan
seperti ini diperkirakan akan terus menghiasi Istiqlal sampai Maret 2020.

Istiqlal tak pernah
kehilangan daya tarik. Meski dalam proses renovasi, banyak jamaah dari berbagai
daerah datang berkunjung. Sekadar mengagumi kemegahannya, atau untuk beribadah.

Para turis mencanegara
juga sangat tertarik menjadikan masjid yang diarsiteki oleh Frederich Silaban
ini sebagai destinasi wisata sejarah. Berbeda dari kebanyakan masjid lainnya
yang menerima sumbangan ketika melakukan renovasi, Istiqlal melarang siapapun
memberikan bantuan.

“Biayanya murni
Kementerian PUPR sekitar Rp 400 miliar hampir Rp 500 miliar (Rp 465,3 miliar,
Red),” ungkap Abu Hurairah.

Jelang perayaan Idul
Adha 1440 hijriah yang jatuh pada 11 Agustus mendatang, renovasi Istiqlal tak
akan membuat jamaah yang ingin melaksanakan salat ied terhambat. Pengelola
berencana tetap membuka masjid berdaya tampung 200 ribu orang itu untuk umum.
Lokasi-lokasi yang dilakukan penutupan seperti lantai dua dan tiga bisa dibuka
sementara waktu.

“Tetap dibuka (untuk
umum), ada penyembelihan qurban. Cuma parkirnya aja agak ribet,” ujar Abu
Hurairah.

Proyek renovasi memang
memakan cukup banyak area parkir. Hampir seluruh sisi timur masjid tidak bisa
digunakan untuk parkir kendaraan karena termakan proyek. Parkir hanya tersedia
di sisi selatan dan utara.

Oleh karena itu,
pengurus Istiqlal menyarankan agar jamaah yang hendak datang lebih baik
menggunakan angkutan umum. Sedangkan bagi yang membawa kendaraan, disarannkan
memarkirkan kendaraannya cukup jauh dari area masjid.

Baca Juga :  Ganjar: Tidak Enak Rasanya Larang Mudik, Tapi Orang Asing Bebas Masuk

Pembangunan masjid
termegah di Indonesia ini diawali oleh Presiden Soekarno pada Agustus 1961 dan
memerlukan waktu 17 tahun untuk penyelesaiannya. Masjid Istiqlal diresmikan
oleh Presiden Suharto pada 1978.

Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin menyaksikan penandatanganan kontrak pekerjaan kegiatan renovasi
Masjid Istiqlal. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Senior Vice President
Building Division PT Waskita Karya Septiawan Andri dan PPK Penataan Bangunan
Strategis 2 Diretktorat Jenderal Cipta Karya Kusworo Dapito di Gedung
Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (16/5).

Nilai kontrak
pelaksanaan renovasi Masjid Istiqlal sebesar Rp 465,3 miliar dengan masa
pekerjaan 300 hari kalender melalui APBN Tahun Jamak (2019-­2020). Kontraktor
pelaksana adalah PT Waskita Karya (Persero) dan konsultan Manajemen Konstruksi
oleh PT Virama Karya. Arsitek yang mendesain renovasi adalah Munichy Bachron
Edrees.

Pekerjaan renovasi
meliputi tiga zona, yakni pertama zona utama di area kegiatan masjid seperti
lantai utama masjid, mihrab, dan interior. Zona kedua adalah zona pendukung
seperti gerbang, koridor, ruang wudhu, toilet, basemant, renovasi sitem signage
dan perbaikan sistem mekanikal elektrical serta plumbing bangunan masjid. Zona
ketiga yakni zona publik seperti penataan ulang kawasan plaza, pedestrian, dan
taman.

Selain itu juga akan
dilakukan perluasan parkir masjid yang berada di basement menjadi 2 lantai
sehingga mampu menampung kendaraan roda empat sebanyak 2.000 unit dari
sebelumnya 800 unit. Pada saat bersamaan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan juga sedang mengerjakan perbaikan sistem penyaluran dan pengolahan
limbah di kawasan Masjid Istiqlal.(jpg)

 

Papan-papan berbahan
stainless berwarna putih dengan garis merah dan biru bertuliskan Waskita Karya
menutup hampir seluruh pagar Masjid Istiqlal, Jakarta. Pintu masuk bagian timur
atau yang berada di seberang Gereja Katedral, Al Fattah dan Al Quddus, tampak
tertutup total. Akses masuk hanya dibuka pada bagian utara, As Salaam, depan
Halte Transjakarta Juanda, dan selatan depan Halte Transjakarta Istiqlal.

Suara desing mesin bor
terdengar dari dalam. Mesin pengeruk tak henti-henti meratakan tanah di atas proyek
yang tengah dikerjakan. Para pekerja berompi kuning kehijauan tampak
mengendalikan kemudi mesin-mesin tersebut.

Masjid Istiqlal lagi
dipercantik. Kompleks masjid terbesar di Asia Tenggara itu kini tengah
dibenahi, sejak dibuka pertama kali untuk publik 41 tahun silam. Anggaran untuk
penambahan berbagai fasilitas terbilang fantastis mencapai Rp 465,3 miliar.

“Akan dibangun tempat
parkir, basement dua lantai ke bawah yang bisa memuat 2.000 mobil,” ucap Kepala
Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam kepada JawaPos.com,
Sabtu (27/7).

Tiang-tiang besi yang
telah disusun membantu para pekerja membersihkan bagian atas bangunan. Garis
pembatas tampak mengitari area terbuka berlantai kemerahan yang digunakan
Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri India, Narendra Modi
2018 lalu.

Di atas area tersebut
para pekerja terus mengusap lantai menggunakan mesin pembersih hingga terlihat
makin kinclong. Maklum saja, setelah 41 tahun beroperasi tentu sudah waktunya
mendapat sentuhan.

Dari lantai utama
masjid terlihat terpal biru menyelimuti lantai dua dan tiga masjid. Papan tanda
akses ke lokasi tersebut ditutup juga terpampang di depan tangga menuju atas.
“(Sedang ada) penginclongan marmer sama stainless steel. Dibuat jadi baru
lagi,” kata Abu Hurairah.

Baca Juga :  Vaksinasi Syarat Penting Transisi Pandemi jadi Endemi

Dimulai sejak 6 Juni
2019, renovasi Istiqlal ditargetkan selesai dalam 10 bulan. Saat ini, kegiatan
mempercantik Istiqlal baru berjalan sekitar 4-5 persen. Maka, pemandangan
seperti ini diperkirakan akan terus menghiasi Istiqlal sampai Maret 2020.

Istiqlal tak pernah
kehilangan daya tarik. Meski dalam proses renovasi, banyak jamaah dari berbagai
daerah datang berkunjung. Sekadar mengagumi kemegahannya, atau untuk beribadah.

Para turis mencanegara
juga sangat tertarik menjadikan masjid yang diarsiteki oleh Frederich Silaban
ini sebagai destinasi wisata sejarah. Berbeda dari kebanyakan masjid lainnya
yang menerima sumbangan ketika melakukan renovasi, Istiqlal melarang siapapun
memberikan bantuan.

“Biayanya murni
Kementerian PUPR sekitar Rp 400 miliar hampir Rp 500 miliar (Rp 465,3 miliar,
Red),” ungkap Abu Hurairah.

Jelang perayaan Idul
Adha 1440 hijriah yang jatuh pada 11 Agustus mendatang, renovasi Istiqlal tak
akan membuat jamaah yang ingin melaksanakan salat ied terhambat. Pengelola
berencana tetap membuka masjid berdaya tampung 200 ribu orang itu untuk umum.
Lokasi-lokasi yang dilakukan penutupan seperti lantai dua dan tiga bisa dibuka
sementara waktu.

“Tetap dibuka (untuk
umum), ada penyembelihan qurban. Cuma parkirnya aja agak ribet,” ujar Abu
Hurairah.

Proyek renovasi memang
memakan cukup banyak area parkir. Hampir seluruh sisi timur masjid tidak bisa
digunakan untuk parkir kendaraan karena termakan proyek. Parkir hanya tersedia
di sisi selatan dan utara.

Oleh karena itu,
pengurus Istiqlal menyarankan agar jamaah yang hendak datang lebih baik
menggunakan angkutan umum. Sedangkan bagi yang membawa kendaraan, disarannkan
memarkirkan kendaraannya cukup jauh dari area masjid.

Baca Juga :  Ganjar: Tidak Enak Rasanya Larang Mudik, Tapi Orang Asing Bebas Masuk

Pembangunan masjid
termegah di Indonesia ini diawali oleh Presiden Soekarno pada Agustus 1961 dan
memerlukan waktu 17 tahun untuk penyelesaiannya. Masjid Istiqlal diresmikan
oleh Presiden Suharto pada 1978.

Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin menyaksikan penandatanganan kontrak pekerjaan kegiatan renovasi
Masjid Istiqlal. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Senior Vice President
Building Division PT Waskita Karya Septiawan Andri dan PPK Penataan Bangunan
Strategis 2 Diretktorat Jenderal Cipta Karya Kusworo Dapito di Gedung
Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (16/5).

Nilai kontrak
pelaksanaan renovasi Masjid Istiqlal sebesar Rp 465,3 miliar dengan masa
pekerjaan 300 hari kalender melalui APBN Tahun Jamak (2019-­2020). Kontraktor
pelaksana adalah PT Waskita Karya (Persero) dan konsultan Manajemen Konstruksi
oleh PT Virama Karya. Arsitek yang mendesain renovasi adalah Munichy Bachron
Edrees.

Pekerjaan renovasi
meliputi tiga zona, yakni pertama zona utama di area kegiatan masjid seperti
lantai utama masjid, mihrab, dan interior. Zona kedua adalah zona pendukung
seperti gerbang, koridor, ruang wudhu, toilet, basemant, renovasi sitem signage
dan perbaikan sistem mekanikal elektrical serta plumbing bangunan masjid. Zona
ketiga yakni zona publik seperti penataan ulang kawasan plaza, pedestrian, dan
taman.

Selain itu juga akan
dilakukan perluasan parkir masjid yang berada di basement menjadi 2 lantai
sehingga mampu menampung kendaraan roda empat sebanyak 2.000 unit dari
sebelumnya 800 unit. Pada saat bersamaan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan juga sedang mengerjakan perbaikan sistem penyaluran dan pengolahan
limbah di kawasan Masjid Istiqlal.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru