PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo disambut antusias ribuan alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) saat menghadiri Sarasehan Nasional 2023. Acara yang diikuti sekitar 1.800 peserta itu berlangsung di Balroom Four Point Hotel Makassar pada Sabtu (18/11).
Hari itu, Ganjar hadir sebagai narasumber dalam dialog bertema Reposisi Praktik Demokrasi Pancasila dan Ekonomi Menuju Indonesia yang Berkeadilan. Hadir pula sejumlah panelis, di antaranya pengamat politik Rocky Gerung, dan akademisi Prof Zainal Arifin Mochtar.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam mengatakan, Ganjar merupakan sosok yang punya komitmen tinggi tentang kenegaraan dan tentang kebangsaan. Dia sangat mengapresiasi kedatangan Ganjar pada hari itu.
”Seharusnya beliau ada acara mengumpulkan seluruh tim pemenangan nasional tapi lebih memilih untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar alumni Universitas Negeri Makassar. Ini luar biasa,” ujarnya.
Sikap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu membuat bangga segenap sivitas akademik dan keluarga besar alumni UNM. Menurut dia, Ganjar adalah seorang pemimpin yang memiliki komitmen.
”Kalau saya mencatat bahwa beliau ini adalah orang yang punya komitmen yang luar biasa. Terima kasih Pak Presiden 2024-2029,” lanjutnya.
Husain menegaskan, kehadiran Ganjar menjadi momen penting untuk membedah pikiran capres dalam membangun Indonesia ke depan. Dari hasil dialog, diharapkan dapat melahirkan rekomendasi yang nantinya akan disampaikan kepada presiden terpilih di 2024.
”Kita berharap bahwa pikiran-pikiran Pak Ganjar nanti kita bisa eksplor. Selanjutnya kita akan rekomendasikan kelak, Insya Allah Pak Ganjar Pranowo bisa menjadi presiden. Saya kira ini kebanggan, karena ini kali pertama setelah beliau resmi menjadi calon presiden, karena kemarin pernah datang tapi masih bakal calon,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur Provinsi Jawa Tengah tersebut memaparkan gagasan terkait persoalan negeri, seperti toleransi, HAM, penegakan hukum, hingga persoalan sosial kemiskinan yang belum bisa tuntas.
”Persoalan keadilan menjadi keinginan dan tuntutan masyarkat saat ini. Karena itu rakyat pasti mencari orang terbaik untuk memajukan negeri ini,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, toleransi juga perlu dirawat. Dalam pembahasan ini, Ganjar sangat mengapresiasi karena ternyata memanusiakan manusia dan saling menghargai sudah sangat lama diterapkan di daerah Bugis Makassar.
”Kaitan toleransi, masalah utama adalah bagaimana hal ini terus dijaga. Sehingga yang menjadi konsentrasi saya bagaiaman belajar toleransi Bugis Makassar, yaitu sipakatau, sipakainga, sipakalebih,” katanya.
Lebih jauh, Ganjar juga mengungkit soal penegakan hukum di Indonesia yang harus lebih independen.”Harapan masyarakat tinggi pada keadilan dan pendekatan HAM yang lebih baik dari kasus per kasus,” jelasnya. (tim)