PROKALTENG.CO-Sempat dua kali mangkir dari pemanggilan polisi, Fransisca Candra Novitasari alias Siskaeee yang disebut sebagai salah seorang pemeran film dewasa akhirnya muncul di Mapolda Metro Jaya kemarin (25/9). Dia menjalani pemeriksaan di direktorat reserse kriminal khusus (ditreskrimsus).
Siskaeee datang pada pukul 09.55 didampingi teman dan saudaranya. Selebgram itu memakai dress cokelat dan sepatu berwarna putih hitam.
Meski mengaku siap diperiksa penyidik subdit siber ditreskrimsus, Siskaeee merasa sedikit deg-degan. โAku siap diperiksa, tidak menggunakan (pengacara, Red). Aku bersama teman dan saudara,โ ujarnya.
Siskaeee memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sebagai saksi kasus rumah produksi film dewasa atau film porno di Jakarta Selatan. Dia mengaku hanya bermain satu film di rumah produksi konten video porno tersebut. Yaitu, film Kramat Tunggak yang disutradarai Irwansyah.
โSatu doang, satu judul. Iya betul (Kramat Tunggak),โ kata Siskaeee yang kemarin menjalani pemeriksaan selama enam jam. โSiska dibayar Rp 10 juta untuk satu film,โ ungkapnya.
Siskaeee mengaku dipaksa untuk mengikuti kemauan produser dan sutradara dalam adegan film dewasa tersebut. Beberapa adegan syur tidak tercantum dalam skenario yang diterimanya. โBukan dijebak, tapi saya lebih ke dipaksa untuk melakukan adegan yang tidak ada di skrip atau naskah,โ jelasnya.
Ketika mengetahui beberapa adegan keluar dari skenario yang dirancang, Siskaeee sempat menolak melanjutkan adegan.
Kehadiran Siskaeee ke Mapolda Metro Jaya menambah jumlah saksi yang telah diperiksa penyidik. Pekan lalu 12 saksi hadir pada pemeriksaan kasus tersebut. Mereka terdiri atas delapan pemeran wanita dan empat pemeran pria.
Total, ada 16 pemeran talent film dewasa yang dipanggil penyidik Polda Metro Jaya. Namun, hingga kemarin, dua pemeran di antaranya tidak kunjung hadir. Sudah tiga kali mereka tidak memenuhi panggilan pemeriksaan. Penyebabnya adalah ketidakjelasan alamat.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menyampaikan, saat ini pihaknya belum menemukan alamat pasti dua orang tersebut. Polisi akan kembali mencari tahu alamat dua pemeran tersebut untuk mengirim ulang surat panggilan. โAkan dikirimkan surat panggilan ulang (terhadap dua pemeran yang belum menghadiri pemeriksaan),โ kata Ade.
Dia belum mengungkap identitas dua pemeran yang sama sekali belum memenuhi panggilan penyidik tersebut. โBelum bisa kami ungkapkan inisialnya karena statusnya masih saksi,โ ujarnya.
Sebagaimana diketahui, rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan disebut meraup keuntungan hingga Rp 500 juta selama setahun beroperasi. Dalam kasus itu, ada lima orang yang ditangkap. Salah satunya adalah I sebagai produsen, sutradara, admin website, hingga pemilik rumah produksi. Lalu, JAAS (kamerawan), AIS (editor), AT (sound engineer), serta SE (sekretaris dan pemeran wanita). โTercatat, sudah ada 10 ribu pengguna yang mau menikmati film-film porno tersebut,โ ungkap Ade.(ygi/c14/fal/jpg/hnd)