31.4 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

KRI Nanggala-402 Dipastikan Tenggelam

PROKALTENG.CO – Kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan masuk fase
tenggelam (subsunk). Itu menyusul
ditemukannya sejumlah bukti otentik berupa tumpahan minyak dan serpihan
sejumlah benda yang diduga berkaitan dengan kapal tersebut.

Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto menyebutkan, bukti-bukti yang ditemukan tim gabungan pencarian di
perairan Bali mengindikasikan kerusakan pada bagian kapal selam. Itu sekaligus
mengubah status hilang kontak (submiss) Nanggala-402 menjadi subsunk (fase
tenggelam). “Unsur-unsur TNI-AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang
jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala,” ujarnya, Sabtu (24/4/2021).

Kapal selam Nanggala-402
dinyatakan submiss Rabu lalu (21/4).
Pencarian pun dilakukan untuk menelusuri lokasi kapal tersebut. Operasi
pencarian melibatkan berbagai unsur. Mulai TNI-AL, Polri, Badan SAR Nasional
(Basarnas), hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga :  Sebelum Wafat, Harjanto Ingin Indonesia Jadi Basis Industri Otomotif

Kepala Staf TNI Angkatan Laut
(KSAL) Laksamana Yudo Margono menuturkan, serpihan yang ditemukan itu, antara
lain, pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berisi greese (gemuk) yang telah berubah warna menjadi oranye, alas salat
anak buah kapal (ABK), dan spons. Benda-benda itu diyakini sebagai komponen
kapal selam.

“Barang-barang ini tidak dimiliki
oleh umum,” kata Yudo dalam konferensi pers (konpers) bersama panglima TNI
tersebut. Dia melanjutkan, tidak ada kapal lain dalam radius 10 mil yang
melintas di sekitar lokasi penemuan barang. Jadi, benda-benda itu dapat dipastikan
sebagai bagian dari Nanggala-402.

Yudo menjelaskan, barang-barang
tersebut tidak akan terangkat ke luar kapal tanpa ada tekanan dari luar atau
kerusakan. Dengan berbekal bukti temuan itu, pihaknya diminta meningkatkan
status kapal selam ke fase subsunk. ’’Kami siapkan evakuasi teknis untuk
penyelamatan ABK,’’ paparnya.

Baca Juga :  Bantah Disentil Menkeu, Muhadjir Beberkan Anomali Dana Pendidikan

Mewakili TNI-AL, Yudo menyatakan
keprihatinannya atas musibah hilangnya kapal selam yang dijuluki Monster Laut
itu. Dia pun memastikan unsur-unsur yang melakukan pencarian tetap berusaha
keras dengan segala risikonya. “Kedalaman laut yang terdeteksi 850 meter. Ini
sangat riskan dan memiliki kesulitan cukup tinggi,” imbuhnya.

PROKALTENG.CO – Kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan masuk fase
tenggelam (subsunk). Itu menyusul
ditemukannya sejumlah bukti otentik berupa tumpahan minyak dan serpihan
sejumlah benda yang diduga berkaitan dengan kapal tersebut.

Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto menyebutkan, bukti-bukti yang ditemukan tim gabungan pencarian di
perairan Bali mengindikasikan kerusakan pada bagian kapal selam. Itu sekaligus
mengubah status hilang kontak (submiss) Nanggala-402 menjadi subsunk (fase
tenggelam). “Unsur-unsur TNI-AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang
jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala,” ujarnya, Sabtu (24/4/2021).

Kapal selam Nanggala-402
dinyatakan submiss Rabu lalu (21/4).
Pencarian pun dilakukan untuk menelusuri lokasi kapal tersebut. Operasi
pencarian melibatkan berbagai unsur. Mulai TNI-AL, Polri, Badan SAR Nasional
(Basarnas), hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga :  Sebelum Wafat, Harjanto Ingin Indonesia Jadi Basis Industri Otomotif

Kepala Staf TNI Angkatan Laut
(KSAL) Laksamana Yudo Margono menuturkan, serpihan yang ditemukan itu, antara
lain, pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berisi greese (gemuk) yang telah berubah warna menjadi oranye, alas salat
anak buah kapal (ABK), dan spons. Benda-benda itu diyakini sebagai komponen
kapal selam.

“Barang-barang ini tidak dimiliki
oleh umum,” kata Yudo dalam konferensi pers (konpers) bersama panglima TNI
tersebut. Dia melanjutkan, tidak ada kapal lain dalam radius 10 mil yang
melintas di sekitar lokasi penemuan barang. Jadi, benda-benda itu dapat dipastikan
sebagai bagian dari Nanggala-402.

Yudo menjelaskan, barang-barang
tersebut tidak akan terangkat ke luar kapal tanpa ada tekanan dari luar atau
kerusakan. Dengan berbekal bukti temuan itu, pihaknya diminta meningkatkan
status kapal selam ke fase subsunk. ’’Kami siapkan evakuasi teknis untuk
penyelamatan ABK,’’ paparnya.

Baca Juga :  Bantah Disentil Menkeu, Muhadjir Beberkan Anomali Dana Pendidikan

Mewakili TNI-AL, Yudo menyatakan
keprihatinannya atas musibah hilangnya kapal selam yang dijuluki Monster Laut
itu. Dia pun memastikan unsur-unsur yang melakukan pencarian tetap berusaha
keras dengan segala risikonya. “Kedalaman laut yang terdeteksi 850 meter. Ini
sangat riskan dan memiliki kesulitan cukup tinggi,” imbuhnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru