JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) Mukhtarudin tancap gas menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia memastikan kementeriannya siap menjadi koordinator utama program pelatihan 500 ribu tenaga kerja terampil untuk sektor-sektor unggulan seperti welder (juru las), hospitality, perawat, dan bidang keahlian lainnya.
Program besar ini bakal menjadi langkah strategis pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing di pasar kerja internasional. Tak tanggung-tanggung, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp 8 triliun untuk merealisasikannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna.
“Bapak Presiden dalam sidang kabinet kemarin memerintahkan untuk mempersiapkan 500 ribu tenaga kerja di bidang welder dan hospitality,” kata Airlangga seusai Kick-Off Meeting Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah di Gedung Ali Wardhana, Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10).
Dalam rapat yang sama, Mukhtarudin menegaskan bahwa KemenP2MI akan memegang peran sebagai leading sector dalam pelaksanaan program tersebut.
“Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, lembaga vokasi pemerintah dan swasta, serta perguruan tinggi untuk menyiapkan tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikat, dengan pendekatan terintegrasi: pelatihan, sertifikasi, dan penempatan,” ujarnya.
Mukhtarudin menilai sinergi antar-kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. Ia memastikan pelatihan akan dirancang sesuai kebutuhan dan standar kompetensi pasar kerja global. “Kami berkomitmen menyiapkan tenaga kerja berkualitas yang siap bersaing di kancah internasional,” tegasnya.
Airlangga menambahkan, keterlibatan KemenP2MI dalam program ini juga memastikan pekerja Indonesia memiliki peluang kerja yang luas di luar negeri. “Dari sisi demand side, ini sudah jadi pembahasan bilateral antara Presiden dengan sejumlah kepala negara. Banyak negara membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia,” ungkapnya.
Program pelatihan 500 ribu tenaga kerja ini bukan hanya upaya memperluas lapangan kerja, tapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai penyedia tenaga terampil dunia. Dengan pengelolaan terpadu dan dukungan lintas kementerian, pemerintah menargetkan ribuan anak muda Indonesia siap ekspor tenaga ke berbagai negara pada tahun-tahun mendatang. (tim)