25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Website Kemendagri Dihack, Ada Gambar Batu Nisa Bertuliskan RIP KPK

JAKARTA – Website Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dihack
orang tak bertanggungjawab, Minggu (22/9/2019). Pantauan kaltengpos.co, hingga Senin (23/9/2019) pagi
sekitar pukul 09.05 WIB, laman tersebut masih belum bisa diakses.

Awalnya, tampilan awal laman
resmi Kemendagri itu didominasi dengan warna hitam disertai sebuah foto di
bagian tengah.

Dalam foto tersebut, terlihat
gambar baru nisan bertuliskan RIP KPK yang tengah ditaburi bunga.

Your Files is Mine!!” demikian
caption yang terdapat di foto tersebut yang diletakkan di bagian atas.

Pada bagian atas website
tersebut, terdapat tulisan ‘Hacked By Security007’ berwarna hijau yang diduga
merupakan identitas sang hacker.

Pelaku juga menyertakan tulisan
panjang berwarna merah yang berisi kecaman.

“KAU ITU PEMIMPIN , YANG GAJI KAU ITU KAMI, SEHARUSNYA KAU MENURUTI APA
KEINGINAN KAMI, BUKAN KEINGINAN MEREKA YANG BERDASI !!!”

“SUARA RAKYAT KAU BATASI, SEMUA KAU ANGGAP MAKAR DAN DISKRIMINALISASI,
KAU HANYALAH BONEKA YANG DIIKAT TALI, TAK LEBIH DARI SEBUAH KOMEDI!!!!”

Baca Juga :  INFO PENTING ! SKB CPNS Dibagi Menjadi Empat Tes

Demikian tulisan kecaman yang
disertakan.

Peretasan website Kemendagri
tersebut menjadi yang ke-13 di sepanjang 2019 ini.

Sekjen Kominfo Rosarita Niken
Widiastuti mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti peretasan tersebut.

Pihaknya juga akan berupaya untuk
mencari tahu siapa pelaku peretasan dimaksud.

Ia mengungkap, peretasan itu
hampir mirip dengan peretaran website revolusimental.go.id milik Kemenko PMK
pada 2015 lalu.

“Peretasnya bisa kami ketahui
dalam hitungan menit,” ungkap Niken dikutip PojokSatu.id dari Kompas.id, Minggu
(22/9).

Menurutnya, peretasan website
Kemendagri itu sangat fatal. Pasalnya, Kemendagri adalah kementerian yang
mengurusi data-data kependudukan.

Niken menyayangkan, peretas
menyampaikan pendapat dengan cara yang salah, meskipun peretas tersebut membela
KPK.

Ia mengatakan, sangat fatal
akibatnya jika situs Kemendagri bisa diretas karena merupakan kementerian yang
mengurus data-data kependudukan.

Baca Juga :  Akhirnya Presiden Tandatangani Keppres Amnesti Baiq Nuril

Sementara, Jurubicara BSSN Anton
Setiawan menyatakan pihaknya masih terus mendalami peretasan tersebut. Saat ini, Deputi Penanggulangan BSSN pun
akan berkoordinasi dengan unsur-unsur di Kemendagri.

Pihaknya berharap, masyarakat
yang ingin menyampaikan pendapat agar bisa menyalurkannya dengan cara-cara yang
resmi.

“Hindari cara-cara yang justru
melanggar hukum dan bisa berakibat kontraproduktif,” imbaunya.

Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo sendiri baru mengetahui
website Kemendagri diretas setelah mendapat kabar dari para wartawan.

Tjahjo menyatakan, pihaknya kini
sudah berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan Sekretariat
Jenderal Pengelola Aplikasi/Teknologi website.

Selain itu, pihaknya juga
berkoordinasi dengan polisi terkait hal tersebut.

“Untuk konten isi website Humas
Pusat Penerangan kami koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika,
BSSN, dan cyber Polri,” ujar Tjahjo dalam pesan singkatnya, Minggu (22/9). (ruh/pojoksatu/kpc)

JAKARTA – Website Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dihack
orang tak bertanggungjawab, Minggu (22/9/2019). Pantauan kaltengpos.co, hingga Senin (23/9/2019) pagi
sekitar pukul 09.05 WIB, laman tersebut masih belum bisa diakses.

Awalnya, tampilan awal laman
resmi Kemendagri itu didominasi dengan warna hitam disertai sebuah foto di
bagian tengah.

Dalam foto tersebut, terlihat
gambar baru nisan bertuliskan RIP KPK yang tengah ditaburi bunga.

Your Files is Mine!!” demikian
caption yang terdapat di foto tersebut yang diletakkan di bagian atas.

Pada bagian atas website
tersebut, terdapat tulisan ‘Hacked By Security007’ berwarna hijau yang diduga
merupakan identitas sang hacker.

Pelaku juga menyertakan tulisan
panjang berwarna merah yang berisi kecaman.

“KAU ITU PEMIMPIN , YANG GAJI KAU ITU KAMI, SEHARUSNYA KAU MENURUTI APA
KEINGINAN KAMI, BUKAN KEINGINAN MEREKA YANG BERDASI !!!”

“SUARA RAKYAT KAU BATASI, SEMUA KAU ANGGAP MAKAR DAN DISKRIMINALISASI,
KAU HANYALAH BONEKA YANG DIIKAT TALI, TAK LEBIH DARI SEBUAH KOMEDI!!!!”

Baca Juga :  INFO PENTING ! SKB CPNS Dibagi Menjadi Empat Tes

Demikian tulisan kecaman yang
disertakan.

Peretasan website Kemendagri
tersebut menjadi yang ke-13 di sepanjang 2019 ini.

Sekjen Kominfo Rosarita Niken
Widiastuti mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti peretasan tersebut.

Pihaknya juga akan berupaya untuk
mencari tahu siapa pelaku peretasan dimaksud.

Ia mengungkap, peretasan itu
hampir mirip dengan peretaran website revolusimental.go.id milik Kemenko PMK
pada 2015 lalu.

“Peretasnya bisa kami ketahui
dalam hitungan menit,” ungkap Niken dikutip PojokSatu.id dari Kompas.id, Minggu
(22/9).

Menurutnya, peretasan website
Kemendagri itu sangat fatal. Pasalnya, Kemendagri adalah kementerian yang
mengurusi data-data kependudukan.

Niken menyayangkan, peretas
menyampaikan pendapat dengan cara yang salah, meskipun peretas tersebut membela
KPK.

Ia mengatakan, sangat fatal
akibatnya jika situs Kemendagri bisa diretas karena merupakan kementerian yang
mengurus data-data kependudukan.

Baca Juga :  Akhirnya Presiden Tandatangani Keppres Amnesti Baiq Nuril

Sementara, Jurubicara BSSN Anton
Setiawan menyatakan pihaknya masih terus mendalami peretasan tersebut. Saat ini, Deputi Penanggulangan BSSN pun
akan berkoordinasi dengan unsur-unsur di Kemendagri.

Pihaknya berharap, masyarakat
yang ingin menyampaikan pendapat agar bisa menyalurkannya dengan cara-cara yang
resmi.

“Hindari cara-cara yang justru
melanggar hukum dan bisa berakibat kontraproduktif,” imbaunya.

Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo sendiri baru mengetahui
website Kemendagri diretas setelah mendapat kabar dari para wartawan.

Tjahjo menyatakan, pihaknya kini
sudah berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan Sekretariat
Jenderal Pengelola Aplikasi/Teknologi website.

Selain itu, pihaknya juga
berkoordinasi dengan polisi terkait hal tersebut.

“Untuk konten isi website Humas
Pusat Penerangan kami koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika,
BSSN, dan cyber Polri,” ujar Tjahjo dalam pesan singkatnya, Minggu (22/9). (ruh/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru