JAKARTA-Dana sebesar Rp 168 miliar dianggarkan Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) sebagai hadiah untuk pemenang lomba video simulasi protokol
tatanan normal baru atau new normal. Poryek itu pun menuai sorotan di tengah
pandemi Covid-19.
Namun,
Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menyambut positif yang dilakukan oleh
Kemendagri. Karena itu adalah semacam reward bagi kepala daerah untuk melakukan
inovasi saat pandemi Covid-19.
“Jadi itu
memicu kepala daerah melakukan inovasi. Ini adalah merupakan dana
stimuluis semacam reward dengan mendorong kepala daerah melakukan inovasi‎,â€
ujar Guspardi kepada JawaPos.com, Selasa (23/6).
Politikus
Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, yang dilakukan Kemendagri
bukanlah menghambur-hamburkan uang negara. Karena yang dilakukan adalah hal
yang ada fungsinya. Sangat bermanfaat bagi kepala daerah dalam melakukan
inovasi di tengah pandemi Covid-19.
‎â€Menurut
hemat saya adanya upaya yang dilakukan Kemendagri bukan sesuatu yang
menghaburkan-hamburkan dana. Karena kalau mpemborosan dana ya pasti enggak ada
manfaatnya,†katanya.
“Kalau ini
kan jelas peruntukannya, tujuannya untuk inovasi, sosialisasi, dan mendorong
kepala daerah melakukan terobosan. Jadi kepala daerah berlomba-lomba mencari
kebaikan untuk Covid-19‎,†tambahnya.
Oleh sebab
itu saat ini yang terpenting adalah adanya laporan pertanggungjawaban mengenai
dana yang digunakan untuk hadiah tersebut. Sehingga tidak ada persepsi
pemerintah menghambur-hamburkan uang.
“Yang penting
adalah bagaimana Mendagri ada laporan pertangung jawaban penggunaan anggaran
tersebut, jadi jangan lepas begitu saja. Sehingga kesan menghabur-hamburkan
uang itu tidak ada,†ungkapnya.
Diketahui, Kemendagri
menggelontorkan anggaran Rp 168 miliar sebagai hadiah untuk pemenang lomba
video simulasi protokol tatanan normal baru atau new normal di tengah pandemi
virus Korona (Covid-19).
Mendagri Tito
Karnavian menyampaikan, angka itu diberikan dalam bentuk dana insentif daerah
(DID) kepada 84 pemda pemenang. Pemenang pertama diberikan Rp 3 miliar,
pemenang kedua Rp 2 miliar, dan pemenang ketiga Rp 1 miliar.
“Sehingga
total pemenang berjumlah 84, terdiri atas juara I, II dan III untuk 7 sektor
kehidupan dan 4 klaster pemda dengan total hadiah DID Rp168 miliar,†kata Tito.
Pemda yang
ikut serta diminta mengirimkan video berdurasi 2 menit. Video itu berisi
simulasi protokol kesehatan yang dibuat dengan melibatkan ahli kesehatan dan
bekerja sama dengan stakeholder lokal.
Tito menyebut
telah ada 2.517 video simulasi protokol new normal yang telah dikirimkan
berbagai pemda. Mantan Kapolri itu berujar kegiatan ini dilakukan sekaligus
untuk mengampanyekan new normal.
Tito juga
telah memberikan penghargaan kepada 84 daerah pemenang Lomba Inovasi Daerah
Tatanan Normal Baru “Produktif dan Aman Covid-19†pada Senin (22/6).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Mendagri kepada para kepala daerah atau
yang mewakili di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.
“Kami bersama
Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kemen PANRB,
Kemendag dan BNPP berinisiatif untuk mengadakan lomba antar daerah untuk
membuat protokol kesehatan Covid-19,†ujar Tito dalam pidatonya pada Senin.