27.9 C
Jakarta
Monday, December 23, 2024

Menkes: Indonesia Bisa Seperti India

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
mengingatkan masyarakat Indonesia untuk belajar dari India. Jangan sampai
festival keagamaan di India yang sudah memicu tsunami Covid-19 terjadi juga di Indonesia
setelah momen lebaran. Tren saat ini, kasus juga kembali merangkak naik.

Menurutnya kenaikan kasus di India disebabkan
oleh dua hal utama. Pertama akibat kasus mutasi baru, dan kedua karena
penurunan yang cukup drastis sejak Desember banyak pelonggaran yang terlalu
cepat.

“Protokol kesehatan yang dilonggarkan terlalu
cepat, festival keagamaan itu diizinkan. Akibatnya penularan terjadi kembali
dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi. Ini pelajaran buat kita semua, agar
selalu berhati-hati dalam mengamati laju penularan kasus ini,” ujar Budi secara
virtual, Jumat (23/4).

Baca Juga :  Selama Pandemi, Kekerasan Terhadap Anak Meningkat

Budi menjelaskan, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan vaksinasi saat ini memang membuat
tren kasus sedang menurun. Sama persis kondisinya dengan India sejak September
2020.

“Penurunannya juga cukup dratis. Nah, belajar
pengalaman India, kita mesti hati-hati melihat tren ini. Rumusnya sama.
Terapkan saja PPKM mikro yang terbukti bagus. Tidak usah buru-buru melonggarkan
dari standar PPKM mikro yang sudah terbukti bisa turunkan laju kasus,”
lanjutnya.

Menurut Budi, kenaikan ini juga sudah dilihat
di beberapa RS pemerintah. Ketersediaan tempat tidur juga sudah mulai
meningkat. “Bukan menakuti, tapi supaya ingat dan waspada. Jangan sampai kendor
prokesnya dan terjadi lonjakan kasus seperti di India,” tegasnya.

Baca Juga :  Marak Surat Bebas Covid-19 Ilegal, Polri Tak Mau Kecolongan

Menurutnya tren kenaikan kasus juga terjadi di
Jakarta. Lalu begitu juga kenaikan kasus di Jawa Barat.

“Di provinsi lain juga
kita amati, di Jakarta juga ada tren kenaikan. Di Jabar demikian. Tugas saya
menyiapkan agar kita tetap jaga prokes sesuai PPKM,” tegasnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
mengingatkan masyarakat Indonesia untuk belajar dari India. Jangan sampai
festival keagamaan di India yang sudah memicu tsunami Covid-19 terjadi juga di Indonesia
setelah momen lebaran. Tren saat ini, kasus juga kembali merangkak naik.

Menurutnya kenaikan kasus di India disebabkan
oleh dua hal utama. Pertama akibat kasus mutasi baru, dan kedua karena
penurunan yang cukup drastis sejak Desember banyak pelonggaran yang terlalu
cepat.

“Protokol kesehatan yang dilonggarkan terlalu
cepat, festival keagamaan itu diizinkan. Akibatnya penularan terjadi kembali
dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi. Ini pelajaran buat kita semua, agar
selalu berhati-hati dalam mengamati laju penularan kasus ini,” ujar Budi secara
virtual, Jumat (23/4).

Baca Juga :  Selama Pandemi, Kekerasan Terhadap Anak Meningkat

Budi menjelaskan, Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan vaksinasi saat ini memang membuat
tren kasus sedang menurun. Sama persis kondisinya dengan India sejak September
2020.

“Penurunannya juga cukup dratis. Nah, belajar
pengalaman India, kita mesti hati-hati melihat tren ini. Rumusnya sama.
Terapkan saja PPKM mikro yang terbukti bagus. Tidak usah buru-buru melonggarkan
dari standar PPKM mikro yang sudah terbukti bisa turunkan laju kasus,”
lanjutnya.

Menurut Budi, kenaikan ini juga sudah dilihat
di beberapa RS pemerintah. Ketersediaan tempat tidur juga sudah mulai
meningkat. “Bukan menakuti, tapi supaya ingat dan waspada. Jangan sampai kendor
prokesnya dan terjadi lonjakan kasus seperti di India,” tegasnya.

Baca Juga :  Marak Surat Bebas Covid-19 Ilegal, Polri Tak Mau Kecolongan

Menurutnya tren kenaikan kasus juga terjadi di
Jakarta. Lalu begitu juga kenaikan kasus di Jawa Barat.

“Di provinsi lain juga
kita amati, di Jakarta juga ada tren kenaikan. Di Jabar demikian. Tugas saya
menyiapkan agar kita tetap jaga prokes sesuai PPKM,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru