26.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Ada Jamaah Salat Jumat Meninggal di Masjid, Bupati: Ngotot Salat di Ma

BOGOR – Bupati Bogor, Ade Yasin menanggapi meninggalnya, seorang
lelaki paruh baya yang meninggal usai solat Jumat berjamaah di wilayah
Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (17/4).

Perempuan yang juga menjabat
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor ini
menjelaskan, pihaknya saat ini menunggu hasil visum dari rumah sakit, terkait
meninggal lelaki berusia 53 tahun itu.

Dia juga menjelaskan, evakuasi
yang dilakukan menggunakan standar protokol penanganan Covid-19, tidak lain
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Gugus Tugas yang menunjuk untuk
evakuasinya menggunakan protokol Covid-19. Tapi kami lakukan visum untuk
mengetahui penyebab meninggalnya di RSUD Cibinong,” kata Ade, Minggu (19/4).

Ade juga prihatin, di tengah
pandemi Covid-19 masih beberapa wilayah di Bumi Tegar Beriman menggelar
kegiatan keagamaan secara berjamaah.

Baca Juga :  Tak Hanya Kesehatan, Covid-19 Sudah Merusak Kehidupan Sosial

Namun, ketika ada yang meninggal
seperti kemarin lusa mereka tiba-tiba panik.

Padahal, kata dia, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) telah mengeluarkan imbauan agar untuk sementara waktu tidak
menggelar kegiatan keagamaan di masjid untuk memutus rantai penyebaran
Covid-19.

“Prihatin saja. Ketika mereka
ngotot solat di masjid, terus ada yang jatuh dan meninggal, mereka lari
tunggang langgang. Jadi ketakutan, ini yang harus jadi catatan bahwa kita
seharusnya mengikuti imbauan dari pemerintah,” tegasnya.

BOGOR – Bupati Bogor, Ade Yasin menanggapi meninggalnya, seorang
lelaki paruh baya yang meninggal usai solat Jumat berjamaah di wilayah
Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (17/4).

Perempuan yang juga menjabat
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor ini
menjelaskan, pihaknya saat ini menunggu hasil visum dari rumah sakit, terkait
meninggal lelaki berusia 53 tahun itu.

Dia juga menjelaskan, evakuasi
yang dilakukan menggunakan standar protokol penanganan Covid-19, tidak lain
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Gugus Tugas yang menunjuk untuk
evakuasinya menggunakan protokol Covid-19. Tapi kami lakukan visum untuk
mengetahui penyebab meninggalnya di RSUD Cibinong,” kata Ade, Minggu (19/4).

Ade juga prihatin, di tengah
pandemi Covid-19 masih beberapa wilayah di Bumi Tegar Beriman menggelar
kegiatan keagamaan secara berjamaah.

Baca Juga :  Tak Hanya Kesehatan, Covid-19 Sudah Merusak Kehidupan Sosial

Namun, ketika ada yang meninggal
seperti kemarin lusa mereka tiba-tiba panik.

Padahal, kata dia, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) telah mengeluarkan imbauan agar untuk sementara waktu tidak
menggelar kegiatan keagamaan di masjid untuk memutus rantai penyebaran
Covid-19.

“Prihatin saja. Ketika mereka
ngotot solat di masjid, terus ada yang jatuh dan meninggal, mereka lari
tunggang langgang. Jadi ketakutan, ini yang harus jadi catatan bahwa kita
seharusnya mengikuti imbauan dari pemerintah,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru