34.5 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Kemenag Ganti Program Sertifikasi Penceramah, Wamenag: Sifatnya Sukare

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) mengganti nama
program Penceramah Bersertifikat sekaligus merilisnya dengan nama program
Penguatan Kompetensi Penceramah Agama. Rilis program ini dilakukan oleh Wakil
Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.

“Bismillahirrahmanirrahim, dengan
niat baik memberikan penguatan dan pembinaan, kami launching Program Penguatan
Kompetensi Penceramah Agama,” terang Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi di Jakarta,
Jumat (18/9).

Wamenag menegaskan bahwa program
ini bukanlah sertifikasi penceramah agama, tapi lebih ke pembinaan teknis dalam
rangka penguatan kompetensi penceramah agama. Program ini tidak hanya
dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, tapi juga Ditjen Bimas Kristen, Katolik,
Hindu, dan Buddha, serta Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) Khonghucu.

Baca Juga :  iBBIZ BRI, Internet Banking Bisnis Permudah Keuangan Mitra Merchant

“Ini bukan sertifikasi. Tidak ada
paksaan untuk mengikuti program ini. Sifatnya sukarela. Karenanya, yang tidak
ikut Bimtek juga tidak terhalang haknya untuk terus berdakwah. Kemenag akan
menjalin kerjasama dengan Majelis serta Lembaga atau Ormas Keagamaan,” jelas
dia.

Pihaknya melakukan ini karena
sangat concern dalam mendorong peran yang lebih luas dari para penceramah dalam
pembangunan bidang agama. Apalagi, tantangan keberagamaan semakin beragam
seiring perubahan zaman  yang cepat.

“Karena itu, Kemenag terus
membuka diri dan juga proaktif menjalin kerjasama dan kemitraan dengan seluruh
ormas keagamaan dalam optimalisasi peran para penceramah,” tutur dia.

Kegiatan ini diharapkan agar para
penceramah bertambah wawasan serta kompetensi keilmuannya, dan memiliki
integritas kebangsaan yang tinggi untuk mensyiarkan keberagamaan yang moderat
langsung kepada masyarakat.

Baca Juga :  Walhi Sebut Banjir di Kalsel Akibat Rusaknya Ekosistem

“Kami melihat ada banyak sosok
penceramah yang telah eksis mengedukasi masyarakat dengan bahasa agama yang
ringan dan mudah dipahami. Ini adalah bukti betapa kita sangat kaya dengan
sosok-sosok berwawasan moderat,” sambungnya.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) mengganti nama
program Penceramah Bersertifikat sekaligus merilisnya dengan nama program
Penguatan Kompetensi Penceramah Agama. Rilis program ini dilakukan oleh Wakil
Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.

“Bismillahirrahmanirrahim, dengan
niat baik memberikan penguatan dan pembinaan, kami launching Program Penguatan
Kompetensi Penceramah Agama,” terang Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi di Jakarta,
Jumat (18/9).

Wamenag menegaskan bahwa program
ini bukanlah sertifikasi penceramah agama, tapi lebih ke pembinaan teknis dalam
rangka penguatan kompetensi penceramah agama. Program ini tidak hanya
dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, tapi juga Ditjen Bimas Kristen, Katolik,
Hindu, dan Buddha, serta Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) Khonghucu.

Baca Juga :  iBBIZ BRI, Internet Banking Bisnis Permudah Keuangan Mitra Merchant

“Ini bukan sertifikasi. Tidak ada
paksaan untuk mengikuti program ini. Sifatnya sukarela. Karenanya, yang tidak
ikut Bimtek juga tidak terhalang haknya untuk terus berdakwah. Kemenag akan
menjalin kerjasama dengan Majelis serta Lembaga atau Ormas Keagamaan,” jelas
dia.

Pihaknya melakukan ini karena
sangat concern dalam mendorong peran yang lebih luas dari para penceramah dalam
pembangunan bidang agama. Apalagi, tantangan keberagamaan semakin beragam
seiring perubahan zaman  yang cepat.

“Karena itu, Kemenag terus
membuka diri dan juga proaktif menjalin kerjasama dan kemitraan dengan seluruh
ormas keagamaan dalam optimalisasi peran para penceramah,” tutur dia.

Kegiatan ini diharapkan agar para
penceramah bertambah wawasan serta kompetensi keilmuannya, dan memiliki
integritas kebangsaan yang tinggi untuk mensyiarkan keberagamaan yang moderat
langsung kepada masyarakat.

Baca Juga :  Walhi Sebut Banjir di Kalsel Akibat Rusaknya Ekosistem

“Kami melihat ada banyak sosok
penceramah yang telah eksis mengedukasi masyarakat dengan bahasa agama yang
ringan dan mudah dipahami. Ini adalah bukti betapa kita sangat kaya dengan
sosok-sosok berwawasan moderat,” sambungnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru