JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui
Ditjen Pendidikan Islam, tengah menggandeng British Council, untuk memulai
penguatan penguasaan bahasa Inggris bagi siswa madrasah.
“Kami bekerja sama dengan British Council untuk program prioritas Bahasa
Inggris bagi siswa madrasah,†kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan
Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kemenag, A. Umar, Jumat (17/1).
Umar mengatakan, bahwa pihaknya bersama Biritsh Council juga menyepakati
metode pembelajaran yang akan diterapkan. Yakni, kombinasi antara pendekatan
lokal dan tradisional, termasuk juga pendekatan digital atau teknologi.
“Untuk itu, kami ingin menerbitkan modul pembelajaran Bahasa Inggris khusus
untuk siswa madrasah. Di modul itulah akan dimasukkan konten lokal,
konten-konten berbasis Islam, nasional, nilai-nilai moderasi beragama, dan nilai-nilai
toleransi,†jelasnya.
Umar menambahkan, terbentuknya kesepakatan yang akan dilakukan dalam rangka
meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris di Madrasah. Pertama, riset pemetaan
kondisi pembelajaran bahasa Inggris yang selama ini berjalan.
Menurutnya, pemetaan diperlukan diketahui pokok persoalannya dan dapat
diambil kebijakan serta afirmasi yang selaras dan tepat sasaran.
“Ini akan jadi landasan Kemenag untuk menata kurikulum misalnya atau bisa
juga meningkatkan mutu gurunya, atau sebagainya,†ujarnya.
Selain itu, kata Umar, British Council juga siap memfasilitasi program
“Theater Competition†atau kompetisi drama berbasis Bahasa Inggris. Program ini
sudah diterapkan di beberapa negara dan berhasil.
“Dari situ diyakini akan banyak skill yang digali, ada speaking, writing
saat menulis naskah, reading. Poinnya adalah exciting, lomba tapi anak-anak
senang,†imbuhnya.
Dengan demikian, Umar berharap agar kerja sama ini menjadi solusi penguatan
kompetensi Bahasa Inggris sebagai bekal siswa madrasah dalam bersaing di kancah
global. Tidak hanya bahasa Inggris, penguatan bahasa asing lainnya adalah
Bahasa Arab, Mandarin, dan lainnya.
“Selain mahir dalam komunikasi, kemampuan berbahasa asing itu juga
diharapkan menjadi bekal lulusan madrasah saat akan kuliah di luar negeri,â€
ucapnya.
Sementara itu, Director Education, English and Society British Council Colm
Downes mengatakan, bahwa hal yang akan dilakukan adalah fasilitasi online
resources dari British Council untuk guru dan siswa.
“Kualitas dan metodologi yang guru ajarkan akan kami fokuskan dengan
training dan teknologi. Sehingga bisa menggunakan teknik yang benar. Speaking,
reading, writing and how to improve, digital teknologi sangat penting,â€
jelasnya. (der/fin/kpc)