26.7 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Erick Tohir Mengaku Terima Banyak Ancaman

JAKARTA– Erick Thohir mengaku selama dirinya menjabat sebagai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kerap mendapatkan ancaman dari
berbagai pihak. Terlebih sejak dugaan kasus di PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
dan PT ASABRI yang saat ini mencuat.

“(Ancaman) Itu makanan
sehari-hari. Apalagi dengan adanya Jiwasraya dan ASABRI,” ujar Erick di gedung Tribrata
Jakarta, Jumat (17/1).

Erick mengungkapkan, bentuk
ancaman tersebut beragam. Namun, hal tersebut sudah risiko sebagai menteri
dalam mengemban mandat negara memimpin perusahaan-perusahaan pelat merah.

“Macam-macam. Tapi Lillahi
Ta’ala. Amanat kami kerjakan yang terbaik saja,” imbuhnya.

Sebagai informasi, belakangan ini
perusahaan BUMN tengah menjadi sorotan terkait dugaan kasus pemolesan pelaporan
keuangan oleh beberapa BUMN mulai dari Jiwasraya hingga penyelundupan yang
dilakukan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. “Tentu itu merugikan nasabah
dan akan memprioritaskan orang-orang nasabah dan orang-orang tabungan yang
dizalimi,” ucap Erick.

Baca Juga :  Pemerintah Netral di Munas Golkar, Kader Tak Ingin Ada ‘Tangan Istan

Hanya saja, Erick berkomitmen
bahwa pemerintah akan segera mencarikan solusi agar pembayaran klaim pemegang
polis dapat terselesaikan dan peserta asuransi Jiwasraya dan ASABRI tetap
terjamin.

“Kalau ASABRI kan bedanya
kementerian lainnya ada Kemenhan, Kemenkeu, BUMN. Jiwasraya ada Kemenkeu dan
BUMN. Ini kerja tim, nggak bisa mengerjakannya sendiri-sendiri,” tutup Erick. (jpc/fajar/kpc)

JAKARTA– Erick Thohir mengaku selama dirinya menjabat sebagai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kerap mendapatkan ancaman dari
berbagai pihak. Terlebih sejak dugaan kasus di PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
dan PT ASABRI yang saat ini mencuat.

“(Ancaman) Itu makanan
sehari-hari. Apalagi dengan adanya Jiwasraya dan ASABRI,” ujar Erick di gedung Tribrata
Jakarta, Jumat (17/1).

Erick mengungkapkan, bentuk
ancaman tersebut beragam. Namun, hal tersebut sudah risiko sebagai menteri
dalam mengemban mandat negara memimpin perusahaan-perusahaan pelat merah.

“Macam-macam. Tapi Lillahi
Ta’ala. Amanat kami kerjakan yang terbaik saja,” imbuhnya.

Sebagai informasi, belakangan ini
perusahaan BUMN tengah menjadi sorotan terkait dugaan kasus pemolesan pelaporan
keuangan oleh beberapa BUMN mulai dari Jiwasraya hingga penyelundupan yang
dilakukan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. “Tentu itu merugikan nasabah
dan akan memprioritaskan orang-orang nasabah dan orang-orang tabungan yang
dizalimi,” ucap Erick.

Baca Juga :  Pemerintah Netral di Munas Golkar, Kader Tak Ingin Ada ‘Tangan Istan

Hanya saja, Erick berkomitmen
bahwa pemerintah akan segera mencarikan solusi agar pembayaran klaim pemegang
polis dapat terselesaikan dan peserta asuransi Jiwasraya dan ASABRI tetap
terjamin.

“Kalau ASABRI kan bedanya
kementerian lainnya ada Kemenhan, Kemenkeu, BUMN. Jiwasraya ada Kemenkeu dan
BUMN. Ini kerja tim, nggak bisa mengerjakannya sendiri-sendiri,” tutup Erick. (jpc/fajar/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru