JAKARTA – Anggota DPD RI asal Papua Barat, Filep Wamafma mengkritik
pemerintah khususnya Menteri Perhubungan yang tidak mampu melihat dan menyelesaikan
persoalan mahalnya harga tiket pesawat di penghujung tahun 2019.
Pasalnya, tiket pesawat diakhir
tahun 2019 mengalami kenaikan dengan tidak wajar, khususnya penerbangan dari
Manokwari-Makasar- Jakarta yang bisa mencapai Rp19 juta lebih per orang. Demikian hal itu disampaikan Filep kepada
wartawan, Minggu (15/12).
“Bapak Presiden dan Bapak Menteri
Perhubungan, dimanakah kehadiran negara ketika harga tiket pesawat mengalami
ketidakwajaran. Harga tiket yang tinggi ibarat negara membiarkan penjajah menjajah
rakyatnya sendiri dan pengusaha bebas menentukan harga tanpa ada pengawasan.
Ini patut dipertanyakan”, begitu kata Filep Wamafma dalam status akun
facebooknya yang ditujukan kepada Presiden dan Menteri Perubungan.
Ia menjelaskan, akses tiket kelas
ekonomi dari Manokwari-Makasar-Jakarta dengan penerbangan Batik Air pada Senin (hari ini) melalui jasa Traveloka mencapai hingga 19 juta per orang dalam satu kali
penerbangan saja.
“Ini sangat tidak wajar dan
menjadikan beban bagi rakyat khususnya Papua. Masyarakat mengalami kesengsaraan
dan penderitaan. Kami benar-benar mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan
yang cepat untuk mengatasi persoalan tersebutâ€, tegasnya.
Ia menegaskan, bagaimana mungkin
keinginan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Papua sementara
dengan pelayanan seperti ini justru membuat beban bertambah untuk rakyat. (fin/dal/kpc)